Pengakuan Yongki Driver Ojol Sampai Tabrak Lari Kapolda Sumsel, Ternyata Ini Satu Kesalahan Fatalnya

Menurut Yongki dirinya saat melintas di jalan KS Tubun, sempat terasa bersenggolan namun, dirinya memilih untuk terus berjalan.

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat di rumah sakit Bhayangkara, Minggu (6/1). (Rangga Erfizal). 

Laporan wartawan Sripoku.com Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kasus tabrak lari terhadap Kapolda Sumsel kini sudah selesai.

Kapolda Sumsel mengatakan tidak akan ada proses hukum bagi pelaku yang menabrak dirinya.

Menurut orong nomor satu di Polda Sumsel tersebut, kasus yang menimpa dirinya hanyalah musibah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasatlantas Polresta Palembang,Kompol Arif. Menurutnya, secara tersirat Kapolda sudah memberikan kata maaf untuk pelaku Yongki Sagita (54) warga Kelurahan Tanjung Rambang, Kapak tengah RT 2 RW 2 Prabumulih tersebut.

"Jadi untuk kasus dan proses hukum penyerempetan itu sudah dihentikan. Dan Kapolda sudah memberikan maaf secara langsung. Karena prosesnya sudah dihentikan maka sepeda motor dan baju Yongki yang sempat dijadikan barang bukti akan kita kembalikan," ujar Kompol Arif, usai menemani Yongki bertemu Kapolda, Minggu (6/1).

Lanjut Arif, soal tidak berlanjutnya proses hukum Yongki dikarenakan ada ketentuan lain yang membuat proses hukum tersebut batal, yakni kata maaf dari korban.

"Ada pasal-pasal tertentu. Memang saja kalau korbannya tidak meninggal dunia. Apabila kedua korban saling memaafkan, proses hukum bisa berhenti," jelasnya.

Ditempat yang sama, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara.

"Mungkin pertama ada baiknya dilihat dulu korbannya, yang ditabrak mak mano,tunjukan empatinya. Kedua, kalau takut dikeroyok, silakan ke kantor Polisi untuk memberitahu sudah terjadi kecelakaan," jelasnya

Pengakuan Yongki

Yongki yang sehari-hari bekerja sebagai supir ojek online, hanya bisa mengucap kata maaf di depan Jenderal Bintang dua tersebut.

Dihadapan Kapolda Yongki mengaku tak sengaja menyenggol bagian stang sepeda yang saat kejadian dikendarai oleh Kapolda.

Namun, satu kesalahan Yongki yang dianggap Kapolda cukup patal yakni, meninggalkan korban begitu saja. Menurut Zulkarnain, seharusnya Yongki menolong korbannya terlebih dahulu.

"Mungkin pertama ada baiknya dilihat dulu korbannya, yang ditabrak mak mano,tunjukan empatinya. Kedua, kalau takut dikeroyok, silakan ke kantor Polisi untuk memberitahu sudah terjadi kecelakaan."

"Kalau saya pribadi tidak masalah, alhamdulilah sehat. Memang pagi itu saya sedang olahraga seperti biasa," ujar Kapolda, Minggu (6/1).

Ikhwal insiden jatuhnya Zulkarnain berawal dari senggolan antara sepeda dengan kendaraan Yongki.

Menurut Yongki dirinya saat melintas di jalan KS Tubun, sempat terasa bersenggolan namun, dirinya memilih untuk terus berjalan.

"Terasa nyenggol, cuma saya terus berjalan. Takut saya dipukulin. Ditambah saya sedang membawa penumpang ketika bersenggolan."

"Jadi saya memilih antar penumpang lebih dulu. Usai mengantar, baru saya berencana pergi ke kantor grab, namun ditengah jalan saya dihentikan," ujarnya didampingi istri dan anaknya.

Yongki yang sudah bekerja selama setahun di bawah naungan Grab, mencoba melapor, jika dirinya baru saja menabrak seseorang.

Namun, saat ditengah jalan dirinya dihentikan anggota Polisi dan dibawa untuk diperiksa lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

Dimaafkan

Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain Adinegara, bertemu secara langsung dengan pelaku penabrak jenderal Bintang dua tersebut saat tengah bersepeda di Jalan KS Tubun, Palembang.

Zulkarnain dengan tersenyum keluar dari kamar tempatnya di rawat, di ruang Suparto VIP B, Rumah Sakit Bhayangkara.

Masih menggunakan baju rumah sakit bewarna biru, dan menenteng botol impus yang masih menancap ditangan sebelah kanan.

"Saya enggak apa-apa, saya sehat walafiat, saya pribadi tidak masalah. Alhamdulilah, ya namanya musibah. Pagi itu saya lagi olahraga," ujar Kapolda saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara.

Pertemuan antara Jenderal Bintang dua tersebut dengan Yongki Sagita (54) berlangsung sekitar pukul 10 pagi.

Yongki yang didampingi ibunya bertemu secara langsung dengan Kapolda di dalam kamar rawat inap.

Yongki dengan menggunakan topi Asian Games hanya bisa tertenduk lesu, tak bisa membayangkan orang yang ditabraknya merupakan orang nomor 1 di Kepolisian Daerah Sumsel.

"Saya sudah meminta maaf secara langsung ke pak Kapolda. Dan saya sudah dimaafkan oleh bapak," ujarnya.

Saat terjadi penyerempetan dirinya merasa bersalah dan gemetar melihat korbannya terjatuh, hanya saja saat itu dirinya merasa cemas dan takut akan dikeroyok orang-orang.

"Saya enggak tau kalau orang yang saya tabrak adalah Kapolda. Saat itu hari tengah mendung. Kondisi jalanan licin saya dari arah samping kanan, sedangkan bapak disebelah kiri. Saya gemetar dan merasa bersalah saat kejadian. Sehingga saya gemetar ketakutan."

"Saat akan melapor ke kantor grab, saya ditangkap oleh anggota Polisi dan dibawa untuk diperiksa. Di sana saya baru tau kalau korban nya adalah bapak Kapolda," ujarnya.

Sementara, Zulkarnain tak mempermasalahkan dirinya ditabrak oleh Yongki.

Dirinya berkeyakinan bahwa kejadian sabtu pagi tersebut adalah musibah.

"Ini kejadian ke dua ya, pertama waktu di dempo, dan kedua yang kemarin. Mungkin Yongki takut dikeroyok jadi dia pergi kemarin," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved