Si Kecil Sering Nangis! Mungkin Inilah Penyebabnya, Segera Ambil Tindakan
Bahkan ketika anak-anak mulai berbicara secara verbal, alasan seorang anak menangis mungkin tidak rasional.
SRIPOKU.COM-- Sebelum Si Kecil belajar cara berbicara, mungkin cukup sulit untuk mengetahui mengapa ia menangis.
Bahkan ketika anak-anak mulai berbicara secara verbal, alasan seorang anak menangis mungkin tidak rasional.
Jika Anda sering menanyakan mengapa Si Kecil menangis, mungkin bisa dikarenakan 5 hal ini.
• Inilah 13 Diet yang Baik, Aman dan Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
• Hentikan Kebiasaan Mengeluh dengan 7 Cara Ini, Hidup Akan Jadi Lebih Bahagia
1. Ia merasa lelah

Terlalu sedikit tidur bisa menjadi penyebab sebenarnya dari air matanya.
Salah satu alasan paling sering anak-anak menangis adalah karena mereka terlalu lelah, dan itu dapat menyebabkan perilaku yang tidak rasional.
Anda tidak dapat mencegah kelelahan anak yang memicu amarah anak, tetapi dapat menguranginya dengan menjaga jadwal tidur tetap rutin.
Cari tanda-tanda kelelahan, seperti menggosok mata, menguap atau tampak sedikit berkaca-kaca di matanya.
2. Ia merasa lapar

Untungnya, seorang balita atau anak kecil akan (mungkin) memberi tahu Anda ketika dia menginginkan camilan, kecuali dia terlalu asyik bermain.
Untuk anak-anak kecil yang sesungguhnya, kelaparan mungkin adalah penyebab menangis jika dia baru bangun dari tidur siang atau jika sudah tiga sampai empat jam sejak dia terakhir makan.
3. Ia terstimulasi secara berlebihan
Tempat bermain yang mengasyikkan, seperti rumah bouncing atau pesta ulang tahun, adalah tempat yang diinginkan seorang anak.
Namun, pada titik tertentu, keramaian dan kesibukan dapat menjadi terlalu besar bagi anak-anak.
Seringkali, mereka tidak dapat mengungkapkan apa yang salah.

Jadi, Anda mungkin melihat anak menangis ketika ia terlalu bersemangat.
Jika ia menangis tanpa alasan, dan Anda berada di lokasi yang sangat sibuk, cobalah ajak ia istirahat.
Bawa dia keluar atau ke ruangan yang lebih tenang dan biarkan dia duduk selama beberapa menit untuk mengambil barang bawaannya.
4. Ia merasa tertekan
Anak-anak bisa saja memiliki kelebihan jadwal, seperti mungkin beralih dari bermain sepak bola ke les piano, berolahraga lalu ke rumah teman, dan ini membuatnya sangat stres.
Mereka membutuhkan waktu luang untuk bermain secara kreatif, serta bersantai.
Anak-anak juga dapat menjadi stres karena apa yang terjadi di sekitar mereka.

Seperti masalah dalam pernikahan orang tua mereka, kepindahan atau perubahan sekolah, atau bahkan peristiwa yang mereka dengar pada berita malam.
Ketika seorang anak merasakan beban dari peristiwa-peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dia bisa menjadi sangat berkaca-kaca.
5. Ia ingin perhatian
Si Kecil tahu jika menangis adalah cara yang bagus untuk mendapatkan perhatian orangtuanya.
Perhatian, bahkan ketika itu negatif, memperkuat perilaku.
Jadi dengan mengatakan, "Berhentilah menjerit," atau "Mengapa kamu menangis sekarang?" dapat mendorong kemarahan Si Kecil untuk terus berlanjut.

Abaikan perilaku mencari perhatian bila memungkinkan.
Hindari kontak mata dan jangan melakukan percakapan apa pun ketika Si Kecil mencari perhatian Anda.
Dia akan melihat bahwa itu tidak menyenangkan untuk melampiaskan amarah atau berteriak keras ketika dia tidak memiliki perhatian yang diinginkan.
Artikel ini telah tayang di situs nakita.grid.id dengan judul:
Bingung Mengapa Si Kecil Selalu Menangis? Bisa Jadi Karena 5 Hal Ini