Mengenang Letusan Krakatau 1883, Tewaskan 36 Ribu Jiwa, Daya Ledak 30 Ribu Kali dari Bom Atom!
Benarkah karena erupsi anak Krakatau, setelah sempat simpang siur, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya menjelaskan dan membe
Penulis: candra okta della | Editor: Rizka Pratiwi Utami
Dan dari rentetan erupsi tersebut, terjadilah erupsi terbesar pada Sabtu kemarin.
Sangking besarnya erupsi tersebut, gunung api diketahui melontarkan material hingga ketinggian 1.500 meter.
Tipe letusannya sendiri strombolian.
Rudy mengatakan, memang ada kemungkinan material erupsi Anak Krakatau runtuh ke lautan dan menyebabkan gelombang.
Namun dia mengatakan, "Kemungkinannya kecil. Sehingga kita masih harus membuktikan apakah memang ada longsoran."
• Tsunami di Banten & Lampung, Ini Penjelasan BMKG, Erupsi Gunung hingga Setinggi 1.500 meter!
• Libur Telah Tiba Berikut Jadwal & Harga Tiket Kapal Palembang-Bangka Lengkap Minggu 23 Desember 2018
• Tsunami di Banten & Lampung, Ini Penjelasan BMKG, Erupsi Gunung hingga Setinggi 1.500 meter!
Sejarah Kelam 1883

Dilansir dari Wikipedia, Krakatau (bahasa Inggris: Krakatoa) adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra yang termasuk dalam kawasan cagar alam.
Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.
Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.
Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer.
Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
• BREAKING NEWS - Tak Cuma Band Seventeen, 2 Pelawak Ini Juga Jadi Korban Tsunami, Begini Kondisinya
• Tsunami Anyer - Ini Daftar 5 Tsunami yang Pernah Melanda Indonesia, Kisah Delisa Paling Menyedihkan
• Detik-detik Tsunami Terjang Anyer dan Lampung, Kondisi di Pelabuhan Bakauheni hingga Update Korban
Pisahkan Sumatera dan Jawa
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global.
Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.