Tsunami Pantai Anyer dan Lampung

Ikut Hilang Diterjang Tsunami di Tanjung Lesung, Seventeen Sempat Unggah Lagu Jangan Dulu Pergi

Salah satu korban dari kejadian ini ialah grup band Seventeen di mana belum ditemukan pascatsunami yang terjadi di kawasan Selat Sunda,Banten, Sabtu

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Sudarwan
Instagram/ @seventeenbandid
Ikut Hilang Diterjang Tsunami di Tanjung Lesung, Seventeen Sempat Unggah Lagu Jangan Dulu Pergi 

SRIPOKU.COM - Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 21.27 WIB, bencana alam tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan serang.

Dilansir TribunnewsBogor.com Minggu (23/12/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis infomasi terbaru terkait kejadian yang terjadi di Pantai Carita, Anyer serta di Lampung Selatan.

Rilis yang diterima TribunnewsBogor.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.

BREAKING NEWS: BPBD Banten Evakuasi 29 Korban Tewas Akibat Tsunami Pantai Anyer

29 Korban Tewas Akibat Tsunami Pantai Anyer Dievakuasi

Manchester United Pesta Gol ke Gawang Cardiff City Berkat Tangan Dingin Ole Gunnar Solskjaer

Sutopo tampak menjelaskan kemungkinan tsunami ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama, namun untuk mengetahui penyebab lebih pasti, menurutnya pihak BMKG masih terus melakukan penyelidikan.

"Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Sementara itu dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.

Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB, tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 luka-luka dan dua orang hilang.

Salah satu korban dari kejadian ini ialah grup band Seventeen di mana belum ditemukan pascatsunami yang terjadi di kawasan Selat Sunda,Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.

Diketahui personel dan kru Seventeen band dikabarkan ikut hilang pasca-tsunami di sekitar Pantai Carita.

Ombak besar menerjang saat mereka tengah manggung di Pantai Tanjung Lesung.

Band yang terkenal dengan lagu "Jaga Selalu Hatimu" itu sedang tampil di sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, saat bencana alam itu terjadi.

Tsunami Anyer, Begini Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Awas Hujan Petir

Ternyata Begini Rasanya Naik Water Roller, Wahana Air di Jakabaring Sport City

Pep Dibikin Frustasi, City Kalah 2-3 dari Tamunya Palace dalam Duel Dramatis di Etihad

Kabar ini pertama kali diketahui dari Rian D'MASIV yang mengunggah status di akun Instagram-nya.

Rian menulis, para personel Seventeen, yakni Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal) serta para kruSeventeen belum ditemukan.

"Pray for seventeen band... terkena ombak saat manggung di pantai carita... beberapa crew dan personil blm ditemukan... mohon do’a agar semuanya baik2 saja,” tulis Rian seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

rianekkypradipta
instagram.com/rianekkypradipta

Hingga kini kabar dari personel grup band Seventeen masih dinantikan.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved