BMKG Pastikan Tsunami di Pesisir Lampung dan Serang Karena Dipicu Erupsi Gunung Anak Krakatau

BMKG Pastikan Tsunami di Pesisir Lampung dan Serang Karena Dipicu Erupsi Gunung Anak Krakatau

SRIPOKU.COM - Gelombang tinggi yang terjadi di Selat Sunda khususnya yang menghantam pesisir Lampung dan Serang diduga diakibatkan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Kepala Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dalam jumpa persnya menjelaskan bila memang ada peristiwa berbeda dalam waktu bersamaan.

Pertama, BMKG sudah mendeteksi akan adanya gelombang tinggi di sekitar Selat Sunda dari 22-25 Desember 2018.

Kedua, ada peristiwa erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Ini peristiwa berbeda tapi terjadi di satu lokasi," kata Dwikorita Karnawati.

• BNPB Benarkan Tsunami di Pantai Anyer, 20 Orang Tewas dan 165 Luka-Luka

• BREAKING NEWS: BPBD Banten Evakuasi 29 Korban Tewas Akibat Tsunami Pantai Anyer

Hasil pantauan tim BMKG yang kebetulan berada di Selat Sunda untuk melakukan uji coba, memang terjadi hujan lebat, gelombang tinggi, dan angin kencang sehingga tim pun kembali ke daratan.

Pada saat bersamaan, pukul 21.03 WIB terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kemudian tidak lama terjadi ada kenaikan muka air laut.

BMKG pun melakukan analisis atas fenomena tersebut.

• Tsunami Anyer, Begini Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Awas Hujan Petir

• 29 Korban Tewas Akibat Tsunami Pantai Anyer Dievakuasi

Setelah dianalisis disimpulkan bila gelombang tinggi tersebut merupakan tsunami.

"Setelah dianalisis lebih lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami," katanya.

BMKG menduga tsunami dipicu longsoran tebing atau lereng yang disebabkan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Besok kita akan upayakan lagi untuk mengecek," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BMKG Pastikan Gelombang Tinggi di Selat Sunda Tsunami yang Dipicu Erupsi Gunung Anak Krakatau
Penulis: Adi Suhendi