Penyakit Hiperpirexia Dominasi Pasien di RS Muhammadiyah Palembang

di Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang banyak ditemui pasien dengan jenis penyakit Hiperpirexia (panas tinggi) yang mendominasi

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA
Pasien RS Muhammadiyah Palembang didominasi penyakit Hiperpirexia seperti deman dengan panas tinggi, Sabtu (22/12/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penyakit demam berdarah dengue (DBD), batuk disertai flu menjadi ancaman bagi masyarakat jiga tidak menjaga kondisi tubuh.

Dari pantauan Sripoku.com Sabtu (22/12/2018), di Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang banyak ditemui pasien dengan jenis penyakit Hiperpirexia (panas tinggi) yang mendominasi dengan jumlah pasien mencapai lebih dari 30 orang.

"Data pasien per tanggal 10 November 2018 Hiperpirexia ada lebih dari 30 pasien yang masuk sementara lainnya ada juga DBD lantaran pengaruh terhadap musim penghujan seperti sekarang," ungkap Muklisin Kepala Rekam Medik RS Muhammadiyah Palembang.

Menurutnya, dengan cuaca tak menentu seperti saat ini, kadang hujan dan langsung panas terik, kondisi badan rentan menjadi pusing, mual, sakit perut bahkan menjadi keram.

"Selain penyakit Hiperpirexia, pasien kita didominasi juga dari pasien yang terkena DBD sebanyak 20 orang dan
Penyakit Thyphoid (demam tipes) sebanyak 10 pasien," jelasnya.

Makin Seksi, 6 Seleb Ini Rela Botak Demi Perannya, No 4 Meninggal Karena Penyakit!

Peringati Hari Ibu, Pasien Rumah Sakit Siloam Terima Soft Cookies

Waspadai Penyakit Kanker Rongga Mulut, Jumlah Penderitanya Meningkat, Ini Tandanya Yang Tak Disadari

Dari itu, guna menghindari penyakit tersebut, diharapkan masyarakat sebisa mungkin menjaga pola istrahat dan pola makan, sehingga menjaga kekebalan tubuh.

"Musim penghujan seperti sekarang, 3 jenis penyakit ini memang kebanyakan diderita pasien," ujar dia.

Sementara, Irwan seorang pasien di RS Muhammadiyah penderita Hiperpirexia berkata, bahwa dirinya mual, pusing setya panas akibat pengaruh dari cuaca.

"Panas badan jadi tinggi itu setelah kehujanan pulang dari kantor dua hari kemarin, selain dari faktor kelehan mungkin," jelas dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved