Kisah Anak Petani Lulusan Terbaik IPB yang Cari Uang dengan Jualan Makanan dan Jadi Guru Bimbel

Kampus ini juga menjadi salah satu bagian dari kisah Chalimah yang akhirnya keluar sbeagai Lulusan Terbaik dari IPB.

Dok. Humas IPB
Siti Chalimah, anak petani lulusan terbaik Fakultas Pertanian IPB dengan IPK 3,88. 

SRIPOKU.COM -- Empat tahun lalu, Siti Chalimah, Siswi SMAN 1 Parakan, Temanggung Jawa Tengah menjejakkan kakinya pertama kali di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi universitas tempat Siti Chalimah menempuh pendidikannya empat tahun lalu.

Kampus ini juga menjadi salah satu bagian dari kisah Chalimah yang akhirnya keluar sbeagai Lulusan Terbaik dari IPB.

"Saya memilih IPB sebagai pilihan pertama dalam jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), karena IPB termasuk perguruan tinggi yang membuka beasiswa Bidikmisi dengan kuota yang," ujar wanita alumni SMAN 1 Parakan, Temanggung, Jawa Tengah ini.

Dikutip dari Tribun Bogor, Siti Chalimah merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Ayah, Ibu dan Kakak saya tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Bapak seorang petani yang memiliki lahan sawah 800 meter persegi dan ladang seluas 500 meter persegi."

"Lahan itu warisan keluarga secara turun temurun,"ungkap Siti.

Kisah Pria yang Berhasil Turunkan Berat Badan 47kg Karena Lakukan 4 Kebiasaan Ini

Awalnya Iseng! Begini Kisah Dedi Heryadi Ojol yang Dapat Mini Cooper Modal Rp 12 ribu Pas Harbolnas

Berkat usaha keras dan kesabarannya, Siti menjadi lulusan terbaik Fakultas Pertanian IPB dan meraih IPK 3,88.

Siti menceritakan, setiap harinya ia melihat kedua orang tuanya yang kian renta mengelola sawah dan ladang dengan kerja keras.

Namun kenyataanya hasil panen yang didapat hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga saja.

"Kalau lagi musim tembakau, sawah dan ladang ditanami tembakau. Setahun sawah dipanen tiga kali. Dua kali ditanami padi dan sekali ditanami tembakau."

"Sedangkan ladang ditanami dua kali tanaman jagung dan sekali ditanami tembakau. Bila dirata-rata pendapatan orang tua saya per bulan di bawah 1 juta rupiah," ujar Siti Calimah.

Hal inilah yang mendorong Siti untuk belajar dengan baik di fakultas pertanian.

"Harapannya saya dapat membantu memaksimalkan pengelolaan sawah dan ladang milik keluarga. Selain itu, sayur dan buah juga salah satu makanan favorit saya."

"Oleh karena itulah saya memilih Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,” paparnya.

Selama berkuliah di IPB, Siti mendapatkan beasiswa Bidikmisi dari semester 1 hingga semester 8.

“Saat sekolah di duduk bangku SMA, selama tiga tahun Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa Djarum Foundation,” ujar Lulusan Terbaik 2 SMA N 1 Parakan tersebut.

Kisah Prajurit Kopassus Terpaksa ke Sarang Suku Kanibal di Papua, Takut Dimakan. Akhirnya Begini!

Kisah Penggali Kubur di TPU Kamboja Palembang, Pernah tak Dibayar hingga Harus Rela Tebalkan Muka

Tantangan utama, menurut Siti ,selama kuliah empat tahun di IPB yaitu usaha untuk mendapatkan uang untuk mencukupi biaya hidup selama di Bogor.

“Sejak saya kuliah di Bogor saya tidak lagi meminta biaya bulanan kepada orang tua di kampung."

"Meskipun biaya kuliah saya selama 4 tahun sudah dibayarkan oleh Bidikmisi dan ada biaya hidup per bulan yang saya dapatkan, tetapi tidak dipungkiri bahwa uang yang diterima tersebut tidak mencukupi biaya hidup di Bogor ini,"

Untuk menutupi kekurangan uangan selama kuliah di IPB, Siti sejak tingkat pertama aktif berjualan makanan di asrama dan teman-teman sekelas.

"Saat tingkat 3, saya aktif bekerja sampingan sebagai pengajar bimbingan belajar (bimbel) di salah satu bimbel sekitar kampus."

"Baru pada tahun 2016 saya berhasil merintis usaha bimbel sendiri dan Alhamdulillah dengan bisnis tersebut saya dapat mencukupi kebutuhan hidup di Bogor serta dapat mengirimkan sejumlah uang kepada orang tua setiap bulannya," katanya.

Bisnis bimbel tersebut oleh Siti diberi nama Bimbel Go Asrama yang target pasarnya adalah mahasiswa tingkat pertama IPB.

Selain aktif berwirausaha, Siti juga aktif berorganisasi.

“Selama kuliah saya aktif menjadi Anggota Divisi Fundrising BEM Faperta Kabinet Sapa Tani dan Anggota Divisi Agripreneur BEM Faperta Kabinet Asa Karya."

"Saya juga terpilih menjadi salah satu peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2018,” katanya."

Rencananya setelah lulus Siti akan mencari pengalaman kerja sekitar tiga tahun.

Setelah itu ia memiliki niat untuk mengembangkan bisnis bimbel sendiri.

Tujuannya di masa mendatang tidak menjadi pekerja, tetapi menjadi orang yang dapat memberikan lapangan pekerjaan ke orang lain.

Siti sendiri sudah diwisuda pada hari Rabu, 12 Desember 2018 di Kampus IPB Dramaga.

Dari Mualaf Hingga Menikah Kisah di Balik Hubungan Lindswell Kwok dan Achmad Hulaef

Awalnya Disebut Misi Mustahil, Begini Kisah Perjuangan Pasukan Naga saat Pembebasan Papua Barat

===

Artikel ini sudah tayang di Tribun Bogor dengan judul :

Kisah Anak Petani Asal Temanggung Lulusan Terbaik IPB, Cukupi Kebutuhan Hidup dari Jualan Makanan

===

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved