Breaking News

Kelompok Bersenjata OPM di Papua Sulit Diidentifikasi. Ternyata Ini yang Mereka Lakukan

Kelompok Bersenjata OPM di Papua Sulit Diidentifikasi. Ternyata Ini yang Mereka Lakukan

Editor: Sudarwan
Facebook
Penampakan Kelompok Egianus Kogoya di Puncak Gunung Papua - Facebook Lewis Prai 

"Jadi setidaknya masih ada tiga jenazah dan dua orang yang melarikan diri, yang sampai sekarang belum ditemukan. Ini masih kita cari," lanjut Aidi.

Disebutkan, menurut pengakuan Johny Aritonang, salah satu dari empat orang yang mencapai pos keamanan setelah melarikan diri, ada 25 orang pekerja pembangunan jembatan yang tanggal 1 Desember itu diculik oleh sebuah kelompok bersenjata.

Mereka digiring ke bukit Kabo. Dan keesokan harinya, mereka ditembaki. Sebagian meninggal di tempat sebagian lagi pura-pura mati terkapar.

Orang-orang bersenjata itu melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo, lalu 11 orang karyawan yang pura-pura mati berusaha melarikan diri, namun dikejar. Lima orang tertangkap dan dibacok hingga tewas di tempat. Adapun enam orang berhasil melarikan diri.

Empat yang melarikan diri, bisa mencapai pos polisi, tapi dua orang lagi yang mengambil arah berbeda, belum juga muncul sampai sekarang.

"Kita cari terus, selain mencari para pelaku, terutama pimpinannya, Egianus Kogoya," tandas Muhammad Aidi.

Dalam pencarian itu, kata Aidi, tim gabungan beberapa kali 'diganggu.'

"Sepanjang evakuasi, kita selalu mendapatkan serangan, ditembaki, walaupun dari jarak jauh."

"Pada saat kita berusaha menduduki Bukit Kabo, untuk mengevakuasi jenazah, kita mendapat serangan ditembaki dari balik bukit sebelahnya dari jarak jauh. Pada saat kita evakuasi jenazah menuju Nduga lewat jalur darat, kita dihadang. Hampir setiap saat kita dihadang dan diganggu. Walaupun mereka tak berani berhadap-hadapan. Satu kali dua kali menembak, lalu kabur, kita kejar, masuk lagi ke hutan," katanya.

Dalam serangan sporadis kelompok uang oleh aparat disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu, seorang petugas dari Brimob terluka, walaupun tak serius.

Kapan, di mana, apa yang terjadi?

Berawal dari 1 Desember, ketika 28 pekerja PT Istaka Karya yang mengerjakan pembangunan jembatan Yigi di Kabupaten Nduga 'diliburkan' karena pada hari itu ada acara peringatan 1 Desember, yang oleh kalangan tertentu dirayakan sebagai hari kemerdekaan Papua.

Menurut juru bicara Kodam Cendrawasih, Muhammad Aidi, sejumlah karyawan melakukan pemotretan acara itu, yang ditanggapi dengan curiga.

Kemudian sekitar 50 orang mendatangi Kamp PT Istaka Karya dan dengan todongan senjata mereka mengikat tangan seluruh karyawan. Lalu mereka menggiring para karyawan keluar dan berjalan menuju kali Karunggame.

Keesokan harinya, 2 Desember, masih menurut jubir Kodam Cendrawasih, mereka ditembaki.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved