Berita Palembang

Pedagang Pasar Cinde Mengeluh Sepi Pembeli, Pasar Modern tak Kunjung Selesai

Mereka duduk sembari menunggu jika ada pembeli yang mampir melihat dagangannya di Pasar Cinde Palembang, Rabu (5/12/2018).

Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ODI ARIA
Pedagang Pasar Cinde Palembang yang duduk dilapaknya menunggu pembeli lewat dengan kondisi pasar yang sepi, Rabu (6/12/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Puluhan pedagang Pasar Cinde Palembang tampak termangu, di atas lapak sekitar 2 x 3 M.

Mereka duduk sembari menunggu jika ada pembeli yang mampir melihat dagangannya di Pasar Cinde Palembang, Rabu (5/12/2018).

Sambil sesekali bercengkrama dengan pedagang lainnya, para pedagang terlihat kasak-kusuk terus membicarakan kondisi pasar yang sangat sepi.

Sepanjang mata memandang jalan di los Pasar Cinde Palembang tampak sepi, pembeli yang lewat bahkan mampir ke lapak tak sampai sepuluh orang.

"Ya ampun sepinya pasar ini, kemana semua para pembeli," teriak seorang pedagang.

Kondisi pasar yang merupakan ikon kota Palembang itu menjadi sepi tidak terlepas dari dilakukannya revitalisasi Pasar Cinde menjadi lebih modern belum selesai.

Kondisi pasar yang sempit, tak ada parkir luas menjadi faktor lain sepinya pembeli.

Angan-angan dapat menempati kios bagus dan modern pun kini hanya ada dibayangan para pedagang, pasar yang rencananya bakal disulap menjadi lebih kekinian nyatanya tak terlihat pekerjaan signifikan bahkan cenderung mangkrak.

Pemancangan yang sudah dilakukan hampir satu tahun itu tak terlihat progres menggembirakan, hanya nampak puing-puing bangunan yang telah rata, alat berat dan puluhan paku bumi yang dikelilingi pagar seng.\

5 Ribu Pedagang Perebutkan Kios Pasar Cinde Tersisa.

Pemkot Minta PD Pasar Dilibatkan Kelola Pasar Cinde

Ribuan Pedagang Pasar 16 Ilir Bakal Pindah ke Pasar Cinde Ini Alasannya.

"Omset jangan ditanya turun sangat drastis mencari uang Rp 200 ribu saja susah. Kalau dulu sehari bisa dapat dua jutaan," ujar Ali, seorang pedagang Pasar Cinde lainnya.

Pedagang yang sudah berjualan sejak tujuh tahun silam ini pun mengaku sangat resah menunggu kepastian dan janji manis pengembang terkait selesainya pengerjaan fisik Cinde. Kekhawatiran demi kekhwatiran pun terus menggelayut dipikirannya.

"Pembeli itu sepi sekali, semua pedagang mengeluh. Kami khawatir kenapa tidak ada pekerjaan di sini, bangunan yang sudah dihancurkan hingga kini hanya dibiarkan begitu saja," jelasnya.

Raimar Yousnaidi, Kepala Cabang PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde mengaku sepinya pembeli memang kerap dilayangkan oleh pedagang.

Bahkan hampir setiap hari pedagang menemuinya untuk menanyakan kapan selesainya Pasar Cinde.

"Kalau yang ngeluh itu banyak, bisa dikatakan setiap hari pedagang menemui kami menanyakan pembangunan," ungkapnya.

Ia mengklaim, pembagunan Aldiron Plaza Cinde hingga saat ini masih sesuai rencana awal, dengan progres pekerjaan sekitar 10 persen.

Diakuinya memang secara kasat mata pekerjaan fisik Cinde memang tak nampak. Namun ia menepis anggapan bahwa mega proyek tersebut mangkrak, sebab setiap hari pihak bekerja sesuai standar operasi kerja ditetapkan.

"Kita masih berporgres, masalahnya ada velue yang harus dihitung ulang. Pertengahan Desember ini akan bekerja lagi," tegasnya.

Ia menambahkan, Oktober 2019 pihaknya menargetkan struktur bangunan bakal selesai dan untuk launching bisa ditempati pedagang pada tahun 2020.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved