Kisah 30 Prajurit Kopassus Terpaksa Pakau 'Ilmu Mistis' Usir Ribuan Pemberontak Kongo dalam Sekejap

Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah mohon ampun.

Penulis: candra okta della | Editor: Rizka Pratiwi Utami
ISTIMEWA/TNI
Tentara nasional indonesia 

SRIPOKU.COM - Kemampuan prajurit TNI dalam mengatasi musuh negera sudah tak perlu diragukan lagi.

Dengan banyak kemampuan, termasuk menyelinap, menguasai hingga melakukan penyamaran menjadi hal dasar yang patut dimiliki prajurit. 

Kejelian melihat medan ditopang mental baja tak takut mati, Kopassus bahkan bisa menghancurkan markas pemberontak dengan ribuan prajurit. 

Bukan sekedar nekat, apa yang mereka lakukan penuh perhitungan bahkan begitu lihai melihat peluang. 

Cerita ini dilansir dari pemilik akun Kaskus, Agung Mina.

Film Mission: Impossible III, Tom Cruise Balas Dendam Kematian Sahabat, Besok Malam di Trans TV

Berita Rumor Transfer Liga 1 - Persebaya Ingin Pulangkan Andik Vermansah dan Evan Dimas

PSMS Medan Masuk Zona Degradasi, Edy Rahmayadi Sampaikan Ini Untuk Para Suporter

Dalam artikel yang ditulisnya berujudul LES SPIRITESSES - Kisah Kontingen Garuda III di Kongo, 1962, menyebutkan kisah rinci ini berdasarkan informasi dari intelijen.

Tahun 1962, saat itu Kopassus terjun menjadi pasukan perdamaian dunia bersama PBB. 

Tergabung dalam tim Garuda III, Kopassus memiliki misi menghancurkan markas musuh di Kongo, Afrika. 

Tugas berat itu menjadi ujian sekaligus titik awal bagaimana Kopassus mencetak sejarah melegenda di PBB.

Peristiwa tersebut terjadi saat anggota Kopassus yang masih bernama RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat), diminta PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo, pada 1962.

Kala itu, Kongo tengah dilanda konflik mencekam akibat adanya pemberontak.

Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.

Letjen Kemal Idris lah yang saat itu memimpin Pasukan Garuda III.

Mereka bermarkas di kawasan Albertville.

Prajurit Kopassus RPKAD
Prajurit Kopassus RPKAD (IST)

Tak Sadar Direkam ART-nya, Ternyata Begini Kelakuan Ashanty & Anang di Rumah, Netizen Degdeg Ser

Angel Lelga Blak-blakan Ungkap Aksi Penipuan Vicky Prasetyo, Adik & Mertua Sampai Nangis Minta Maaf

Cerita Prajurit Kopassus Tak Sengaja Meng-KO Master Karate Jepang Cuma Satu Pukulan

Selama bertugas di sana, pasukan Garuda III mudah beradaptasi dengan warga setempat.

Para anggota Kopassus kerap berinteraksi hingga mengajarkan cara memasak makanan Indonesia.

Tak heran, warga kerap menaruh kepercayaan tinggi.

Alhasil, pergaulan hangat yang dijalin pasukan Garuda III, membuat warga turut bersimpati atas program yang dilancarkan untuk mengamankan daerah tersebut dari pemberontak.

Hal ini membuat warga tanpa pamrih memberikan bocoran, terkait akan adanya serangan dari gerombolan pemberontak.

Memang benar, suatu waktu markas pasukan Garuda III diserang para pemberontak.

Pemberontak merasa terusik terhadap kehadiran pasukan Garuda III.

Penyerbuan para pemberontak pada tengah malam, membuat markas terkepung.

Penyerangan secara tiba-tiba terdiri dari 2 ribu pemberontak, sedangkan pasukan di markas hanya 300 orang.

Akhirnya, pasukan Garuda III pun mencoba bertahan dan balik menyerang.

Pertempuran kedua pihak pada dini hari, membuat kawasan tersebut semakin mencekam.

Adanya baku tembak ini membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.

Menjelang subuh, para pemberontak pun balik kanan.

Prajurit baret merah Kopassus
Prajurit baret merah Kopassus (IST)

Terlalu Andalkan Teknologi, Prajurit Amerika Kaget Lihat Ilmu Hantu Kopassus Bisa Begini dalam Gelap

Kisah 30 Prajurit Kopassus Bak Siluman Terpaksa Pakai Cara Mistis Usir 3000 Pemberontak Kongo

Ditembak Tembus di Kepala, Prajurit Kopassus Ini Bikin Komandan Marah Hingga Lakukan Hal Nekat Ini

Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam.

Mereka menyiapkan strategi untuk balik menyerang.

Akhirnya, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.

Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.

Mereka melakukan pergerakan dalam tiga kelompok.

30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo.

Tubuhnya dilumuri arang, kemudian membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.

Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan, sambil beristirahat di tepi danau.

30 anggota Kopassus yang nekat ini melancarkan serangannya.

Bayangkan, bagaimana bisa 30 anggota Kopassus menyerang maskas pemberontak yang ditinggali ribuan orang?

Strategi cerdas pun dilakukan, tanpa diawali gempuran bom.

Tepat pukul 12 malam, anggota Kopassus ini beraksi.

Mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.

Kain putih itu pun melayang-layang terterpa angin malam.

Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.

Ya, mereka sengaja menyamar menjadi hantu.

Hal ini dilakukan untuk menundukkan pasukan pemberontak itu.

Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.

kisah prajurit kopassus
kisah prajurit kopassus (IST)

Cerita Jimmi Pekerja di Papua Selamat Karena Pura-pura Mati dari Pembantaian KKB di Nduga Papua

Jadwal Sholat di Kota Palembang Hari Ini, Rabu 5/12/2018 - 5 Syarat Sah Sholat Fardhu

Misteri Ditingkat Senior Bulu Tangkis China yang Membuat Rival Marcus/Kevin Penasaran

Hal itulah yang dimanfaatkan anggota Kopassus untuk memberikan serangan ampuh.

Terbukti, saat 'hantu putih' itu mendekat menerobos pintu masuk, para pemberontak gemetar ketakutan.

Padahal, mereka memiliki senjata lengkap, tapi kali ini pemberontak itu tak bisa berkutik.

Kala itu, mereka percaya ada hantu putih di hadapan mereka. Oleh karena itu, mereka tak berani melawan.

Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah mohon ampun.

Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya.

Namun, ini adalah strategi nyata yang kemudian menjadi legenda dalam sejarah penjaga perdamaian PBB.

Keberhasilan 30 hantu putih ini, membuat warga Kongo kagum.

Warga Kongo bahkan menjuluki si pasukan hantu putih ini dalam sebutan Les Spiritesses.

Kisah perlawanan 30 anggota Kopassus di Kongo ini ditulis (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Penyamaran Sempurna Kopassus Sampai Mengobrak-abrik Markas Pemberontak

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved