Terlalu Andalkan Teknologi, Prajurit Amerika Kaget Lihat Ilmu Hantu Kopassus Bisa Begini dalam Gelap

Kumpulan kisah prajurit Kopassus, meski tak didukung peralatan canggih namun tetap unggul dan menakutkan bagi Amerika.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Aksi prajurit Kopassus TNI minum darah ular 

Kumpulan kisah prajurit Kopassus, meski tak didukung peralatan canggih namun tetap unggul dan menakutkan bagi Amerika. 

SRIPOKU.COM - Peralatan dan perlengkapan alias alat utama sistem pertahanan (alutsista ) Tentara Nasional Indonesia (TNI) memang tak secanggih negara maju, sebut saja Amerika, Rusia dan China. 

Namun soal kemampuan, Tentara Indonesia tak bisa begitu saja dipandang sebelah mata. 

Sebagai negara dengan jumlah penduduk cukup besar, Indonesia punya SDM yang tak kalah mumpuni. 

Utamanya dalam sistem pertahanan negara. TNI dengan alat seadanya bahkan bisa membuat gentar prajurit Amerika yang menggunakan peralatan canggih. 

Bagi TNI pasukan khusus negeri Paman Sam terlalu mengandalkan teknologi.

Pasukan khusus Amerika Serikat dianggap terlalu 'mudah' dikalahkan saat tidak dibekali dengan peralatan teknologi maju. 

Kisah prajurit tni al
Kisah prajurit tni al (IST)

Awal pembentukan pasukan khusus, TNI pun membandingkan beberapa pasukan khusus di berbagai negara untuk dijadikan role model.

Ketika tahun 1980-an ABRI/TNI hendak membentuk pasukan khusus yang antara lain memiliki kemampuan antiteror, satuan pasukan khusus dari berbagai negara pun dijadikan sebagai referensi.

Dari berbagai referensi yang diperoleh TNI pun melihat beberapa pasukan yang dinilai cocok.

Pasukan khusus yang memiliki kemampuan komplit tanpa terlalu tergantung dengan teknologi. 

Pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis, dan pasukan khusus Korea Selatan.

Kisah 30 Prajurit Kopassus Bak Siluman Terpaksa Pakai Cara Mistis Usir 3000 Pemberontak Kongo

Ogan Komering Ulu (OKU) Tiba-tiba Jadi Medan Tempur, 2.703 Prajurit TNI AD Rebut Baturaja dari Musuh

Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.

Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan oleh Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI LB Moerdani.

Benny minta segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.

Prajurit baret merah Kopassus
Prajurit baret merah Kopassus (IST)
Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved