Berikut Deretan Operasi Plastik Yang Bakal Populer di Tahun 2019, Anda Tertarik?

Seiring kemajuan zaman, kini melakukan operasi plastik tak lagi menjadi hal yang tabu untuk dilakukan setiap orang.

Editor: ewis herwis
Dr. James Pearson Facial Plastic Surgery
Ilustrasi 

Skala proporsi tubuh yang ditampilkan bergantung pada bagian tubuh apa yang ingin diperbaiki, misalnya hidung atau payudara dan anggota tubuh lainnya.

Teknologi 4D ini sejatinya adalah kemajuan pesar untuk jenis operasi seperti pembesaran dan rekonstruksi payudara, karena metode ini akan memungkinkan pasien untuk memilih implan agar sesuai dengan anatomi mereka masing-masing.

Tak hanya itu, metode ini juga akan membantu pasien melihat bagaimana payudara akan tampak terangkat, dikurangi atau mungkin direkonstruksi.

3. Lip lifts

Ilustrasi
Ilustrasi (Dr. James Pearson Facial Plastic Surgery)

Memiliki bibir yang sensual dan penuh memang menjadi impian kaum hawa, tak heran metode filler menjadi prosedur kecantikan yang sudah umum dilakukan.

Nampaknya, metode ini akan semakin menjamur di 2019 nanti dengan metode pengisian bibir yang disesuaikan dengan bentuk wajah masing-masing.

Lip lift, prosedur permanen yang biasanya dilakukan di bawah anestesi lokal akan bisa dilakukan dalam waktu kurang dari satu jam.

Operasi ini akan memendekkan jarak antara bagian bawah hidung dan bagian atas bibir ( philtrum) dengan mengukir garis berbentuk pengadu di bawah lubang hidung.

Langkah ini akan membuat tampilan bibir lebih bernuansa alami dan membantu 'mengangkat' ujung pinggir bibir dan membuat tampilan bibir secara keseluruhan akan lebih natural dan berisi.

4. Face-lift 3D

3D Lyft
3D Lyft (theskincentermd.com)

Operasi plastik kecil di 2019 mendatang dikatakan akan semakin populer, salah satunya face-lift 3D.

Jenis operasi baru ini akan membuat wajah menjadi padat dengan menarik jaringan di dalam wajah kembali ke tulang pipi.

Nantinya, dokter bedah akan membuat sayatan di setiap telinga untuk menjangkau jaringan wajah bagian dalam, yang biasanya berperan "menurunkan" wajah ke bawah karena penuaan.

Teknologi ini sebaliknya, wajah akan ditarik kembali ke atas dan 'menggantung' di area tulang pipi.

Face-lift 3D ini disebutkan akan menyebabkan jaringan parut lebih sedikit karena prosesnya yang tidak melibatkan pemotongan kulit terlalu banyak.

Halaman
123
Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved