Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Korban Sempat Marah saat Telepon hingga Motif Dendam

Berawal dari kecurigaan Feby saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala

Editor: Candra Okta Della
Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Lokasi kejadian korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, RT02 RW07 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018). 

4. Kerabat korban kaget, dikira perampokan biasa tidak sampai tewas

Kerabat keluarga korban, Intan Sitanggang, kakak Diperum Nainggolan, mengungkapkan kaget saat mendengar kabar tersebut.

Intan mendengar kabar tersebut dari kakaknya di Medan, Sumatera Utara, dan langsung bergegas mengunjungi rumah korban di Bekasi.

"Pertama kali dikasih tahu sama saudara di Medan, bilangnya ada perampokan. Saya langsung ke rumahnya," kata Intan, Selasa (13/11/2018).

Saat sampai di lokasi, Intan melihat banyak warga yang ramai berkumpul.

Intan mengaku tidak mengerti jika keluarganya tewas, ia mengira hanya perampokan biasa.

"Saya kira perampokan saja enggak sampai tewas. Enggak tahunya malah tewas gitu. Lemas saya, enggak kuat saya," ucapnya.

Intan Sitanggang, kakak Diperum Nainggolan (38) yang tewas bersama istri dan kedua anaknya, menangis histeris melihat jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM)
Menurut Intan, keluarganya yang menjadi korban, ia kenal sebagai orang baik dan tidak pernah ada masalah.

"Dia baik banget, enggak pernah ada masalah apa-apa. Saya kaget makanya, kenapa jahat banget (pelakunya)," ucapnya.

Lanjutnya, Intan mengatakan Diperum Nainggolan (38) telah tinggal di rumah itu selama lima tahun, dan telah dua tahun membuka warung.

"Suaminya kerja, sama buka warung. Istri yang jaga warungnya. Anak-anaknya masih pada kecil, tega bangat ya?" ujarnya.

5. Motif sementara karena dendam

Dilansir TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Selasa (13/11/2018), Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan saat ini dugaan motif pelaku pembunuhan karena ada dendam terhadap korban.

Dugaan ini menurut pihaknya, melihat dari kasus-kasus yang ditangani kepolisian sebelumnya.

"Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian (sebelumnya). Kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian," ujar Dedi Prasetyo, Selasa (13/11/2018).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved