ANTIBIOTIK Ternyata Memiliki Beberapa Efek Samping yang Jarang Diberitahu Oleh Dokter
Pada dasarnya obat adalah racun sehingga menimbulkan efek samping. Maka dari itu sebaiknya hanya dikonsumsi bila benar-benar diperlukan.
SRIPOKU.COM -– Ternyata antibiotik tidak hanya membuat kita menjadi mual dan diare nih!
Di balik itu ternyata ada efek lain yang jarang diberi tahu oleh dokter.
Melansir dari Kompas.com, pada dasarnya obat adalah racun sehingga menimbulkan efek samping.
Maka dari itu sebaiknya hanya dikonsumsi bila benar-benar diperlukan, termasuk antibiotik.
Baca: Allegri Inginkan Tropi Liga Champion Jadi Milik Juventus, Berbagai Kesuksesan Ini Membuktikannya

Peneliti Amerika sendiri menemukan bahwa setidaknya 20% orang yang meminum antibiotik telah mengalami efek samping.
Dilansir dari Bright Side, efek samping dari antibiotik akan berbeda tergantung dengan masing-masing orang tersebut.
Berikut beberapa efek samping yang jarang diberitahu oleh dokter.
Baca: Manchester United Vs Juventus, The Red Devils Diuntungkan Absen Cideranya 3 Pemain Inti the Old Lady
Infeksi jamur

Perlu Anda ketahui bahwa antibiotik dapat mengubah habitat bakteri dalam tubuh yang mengakibatkan seseorang menjadi rentan terhadap infeksi jamur.
Jamur ini biasa muncul pada daerah mulut, kulit, atau di bawah kuku.
Maka dari itu, apabila Anda mendapatkan resep pengobatan jangka panjang ada baiknya untuk mengonsumsi obat anti jamur bersama dengan antibiotik.
Baca: Firza Andika Sudah Tiba di Brussels, Langsung Menjalani Uji Coba
Mengubah warna gigi

Antibiotik tetrasiklin ternyata dapat mengubah warna gigi anak sebelum usia 8 tahun loh!
Pada perempuan hamil, apabila mengkonsumsi antibiotik tetrasiklin ini, ada kemungkinan bayi yang dikandungnya akan mengalami masalah dengan email gigi.
Peneliti baru-baru ini menemukan bahwa antibiotik modern, doksisiklin tidak akan membuat penggunanya mengalami perubahan warna gigi.
Baca: Timnas Futsal Indonesia Menang Lawan Myanmar dengan Skor 5-1, Berikut Jalannya Pertandingan
Tetapi jika ingin mengkonsumsinya, terlebih dulu diskusi dengan dokter ya!
Demam

Demam dapat disebabkan oleh hampir semua antibiotik dan tentunya beberapa hal lainnya.
Namun, apabila Anda mengalami demam setelah meminum obat antibiotik, ada kemungkinan bahwa reaksi alergi terhadap obat yang menyebabkan kita demam.
Tapi jangan khawatir, demam ini akan hilang dengan sendirinya.
Namun bila demam masih terlalu kuat, segeralah pergi ke dokter agar dapat segera diatasi.
Reaksi alergi

Salah satu reaksi alergi antibiotik yang berbahaya adalah reaksi alergi.
Reaksi alergi ini biasanya ditandai dengan ruam yang terasa gatal, kelopak mata, bibir, dan lidah yang membengkak, bahkan pada tenggorokkan yang menyebabkan anafilaksis.
Bila mengalami ini, periksakanlah ke dokter ya!
Sebelumnya, berhati-hatilah apabila ingin mengkonsumsi antibiotik lain yang tidak biasa dikonsumsi.
Cek terlebih dulu kondisi kita, adakah alergi atau tidak. Jika benar ada, periksakanlah ke dokter.
Sensitivitas matahari

Beberapa antibiotik seperti tetrasiklin, fluoroquinolone, dan sufron dapat memiliki pengaruh pada seberapa peka kulit kita terhadap sinar ultraviolet.
Jika kita terkena terlalu banyak sinar matahari sementara kita sedang mengkonsumsi obat antibiotik di atas, ada kemungkinan kita akan mengalami peningkatan sengatan matahari.
Antibiotik yang sama juga dapat menyebabkan ruam bahkan hanya dengan berada 15 menit di bawah sinar matahari.
Jadi sebaiknya, hindari terkena sinar matahari dari jam 10 pagi hingga 2 siang.
Gunakan tabir surya dan tutupi kulit, salah satunya bisa dengan memakai baju atau celana panjang.
Masalah jantung

Meski tidak sering terjadi, tapi antibiotik dapat menyebabkan masalah jantung.
Mereka biasanya menyebabkan aritmia atau tekanan darah rendah.
Sebagian besar, efek samping yang dialami seperti eritromisin, dan fluoroquinolones.
Untuk itu segeralah ke dokter untuk periksa keadaan.
Pusing dan sakit kepala

Pusing dan sakit kepala adalah efek samping yang biasa dialami seseorang ketika mengkonsumsi antibiotik.
Bila pusing tidak terlalu kuat, obat penghilang rasa sakit dapat kita konsumsi.
Namun bila rasa sakit tidak tertahankan lagi, segeralah pergi ke dokter untuk mengganti obat penghilang rasa sakit tersebut.
Kehamilan yang tidak diinginkan

Jika Anda mengkonsumsi antibiotik Rifampicin dan pil KB, efek dari pil KB akan mengalami penurunan.
Dan kemungkinan resiko kehamilan yang tidak diinginkan akan meningkat.
Selain Rifampicin, antibiotik lain tidak akan mempengaruhi efek dari pil KB ini.
Saat meminum antibiotik ini, coba gunakan metode penghalang tambahan.
Yang perlu diingat adalah, setelah konsumsi ini dan terdapat efek sampingseperti sepeerti di atas, jangan lakukan apapun.
Coba temuilah spesialis untuk mendapatkan solusi terbaik.(*)
Artikel ini telah dipublikasikan di situs Nova.grid.id dengan judul:
Tak Hanya Mual, 8 Efek Antibiotik Ini Jarang Diberi Tahu oleh Dokter!