Volume Sampah Meningkat, Lahan TPA Sukawinatan Semakin Sempit
TPA yang semula dengan luas 25 hektar kini tersisa tinggal 4 hektar lagi.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Budi Darmawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang saat ini sudah semakin sempit. TPA yang semula dengan luas 25 hektar kini tersisa tinggal 4 hektar lagi.
Luasnya daya tampung sampah di pemukiman ini, semakin sedikit karena volume sampah kian meningkat dan terkendala beberapa alat berat yang tidak berfungsi.
Pelaksana tugas KUPT TPA Sukawinatan, Zaidan Jauhari mengatakan sisa lahan 4 hektar yang belum terisi masih dapat memungkinkan untuk daya tampung, selain itu adanya keterbatasan alat berat seperti buldoser saat ini sudah selama 10 bulan tidak dapat difungsikan.
Saat ini saja hanya ada dua eksavator yang dapat difungsikan untuk pengelolaan sampah di TPA Sukawinatan. Ia mengaku dengan keterbatasan alat seperti saat ini, pengelolaan TPA cukup sulit di optimalkan.
“Sekarang jujur saja tanpa alat berat kita tidak maksimal, buldoser sudah 10 bulan ini tidak jalan, cuma ada eksavator tapi kan itu sifatnya hanya mengeruk dan memindah. Tidak bisa meratakan, mendorong sampah, bisa pindah tapi paling jangkauan 7 sampai 10 meter” katanya, Kamis (18/10/2018).
Menurut Zaidan, jika adanya bantuan buldoser maka tumpukan sampah dapat didorong kebagian belakang tumpukan sampah yang sudah menggunung tersebut.
“Jadi sampah kita tinggi diatas dibelakang kosong. Seharusnya kalau ada buldoser bisa mendorong ke belakang. Jadi sekarang numpuknya di depan," beber Zaidan.
Daya tampung TPA Sukawinatan saat ini dapat mencapai 800 ton per hari. Volume sampah meningkat sebesar 50 ton jika dibandingkan di tahun 2017, daya tampung dapat mencapai 750 ton per hari.
Baca: Dodi Reza Alex Boyong Guru dan Siswa Belajar ke Sekolah Menengah Margaret River Australia
Baca: Berita Palembang : KPU Targetkan APK Terpasang Paling Lambat Akhir Tahun
Ia menambahkan sampah domestic atau sampah rumah tangga merupakan yang terbanyak, apalagi jika musim buah sudah tiba, seperti musim durian. Sampah kulit durian dapat lebih menambah berat volume sampah.
“Paling banyak sampah rumah tangga atau domestic. Kalau musim duren volume sampah meningkat, karena seperti kulit duren itu kan berat sampahnya”, jelasnya.
Saat ini ada 16 kecamatan Palembang, titik sampah yang diangkut dan dibawa ke TPA Sukawinatan, dengan 100 angkutan sampah yang dimiliki saat ini. Untuk 1 dump truck yang mengangkut sampah, minimal 2 kali operasional di waktu pagi jam setengah 6. Dan dapat mengangkut diatas 3 ton sampah.
===