Breaking News

Seminggu Pasca Gempa, Tim Sar Prancis Tak Temukan Tanda Kehidupan Di Reruntuhan Hotel Di Palu

Sampai sejauh ini jumlah korban yang dinyatakan meninggal hingga sampai sepekan lebih dari 1.550 jiwa dan mengubur ratusan lainnya dalam lumpur

Editor: Budi Darmawan
https://internasional.kompas.com/
Tim SAR melakukan evakuasi korban meninggal dunia yang tertimba reruntuhan bangunan di Hotel Roa Roa Kota Palu, Sulteng, akibat gempa magnitudo 7,4, Senin (1/10/2018). (Dok Humas SAR Palu) 

SRIPOKU.COM- Sudah Sepekan pasca tragedi gempa bumi yang disusul dengan tsunami di daerah Palu - Donggala tim Sar Prancis tidak dapat menemukan tanda-tanda kehidupan, saat mereka mendeteksi di bawah puing-puing hotel Mercure kota Palu, Jumat (5/10/2018).

Sampai sejauh ini jumlah korban yang dinyatakan meninggal hingga sampai sepekan lebih dari 1.550 jiwa dan mengubur ratusan lainnya dalam lumpur dan puing-puing.

Lima anggota tim SAR mengatakan Kamis (4/10/2018) malam, memasang alat pendeteksi kehidupan berteknologi tinggi di bawah beton tebal di puing-puing Hotel Mercure kota Palu.

Perangkat dapat mengidentifikasi pernapasan dan detak jantung.

Setelah satu jam pencarian Jumat pagi, anggota tim SAR, Philip Besson mengatakan mereka tidak bisa menemukan sinyal lagi.

"Sebagian besar dari kami bingung dan frustrasi. Kami sangat percaya masih akan ada terdeteksi tanda-tanda kehidupan kemarin. Sekarang kita tidak menemukan sama sekali... kami mencoba segalanya dan tidak terdeteksi, " katanya.

Tim sar Prancis ikut bantu pencarian korban gempa di reruntuhan puing-puing Hotel
Tim sar Prancis ikut bantu pencarian korban gempa di reruntuhan puing-puing Hotel (metro)

Penyelamat lokal yang terus menggali di hotel yang runtuh.

Tim SAR Perancis mengatakan pada halaman Facebook mereka, bahwa 40 orang, termasuk enam pekerja hilang dari hotel tersebut.

Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,4 SR, Jumat(28/9/2018) yang melahirkan tsunami memakan korban jiwa 1,558 orang. Belum lagi diyakini masih banyak yang terkubur dalam lumpur dan di bawah puing-puing bangunan runtuh dan rumah.

Baca: Bantuan dan Pesawat Asing Terus Berdatangan, Bandara Sepinggan Buka 24 Jam

Sejauh ini pesawat herkules militer dari Australia, India, Singapura, Malaysia dan negara lain telah mendarat dengan barang-barang bantuan di Palu.

Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga H+7 atau Jumat (5/10/2018) Pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan sebanyak 1.571 orang. (AP/ Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved