Berita Palembang

Berita Palembang: Kabut Asap Kian Pekat, Sekolah Disarankan Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Kondisi sebagian wilayah di Sumsel termasuk Palembang yang perlahan diselimuti kabut asap tebal belakanganan ini membuat khawatir banyak pihak

Penulis: Yuliani | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/YULIANI
Kepala Disdik Sumsel, Drs H Widodo MPd 

Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Kondisi sebagian wilayah di Sumsel termasuk Palembang yang perlahan diselimuti kabut asap tebal belakanganan ini membuat khawatir banyak pihak, khususnya orangtua siswa yang khawatir anak mereka pergi sekolah pagi hari disaat pagi hari.

Bahkan, untuk di Kota Palembang berdasarkan Data BMKG, Jumat (5/10/2018) pagi Nilai partikel udara di atas nilai ambang batas yakni mencapai 235.85 m3, sementara batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan dalam udara ambien yakni NAB PM =150 m3.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs H Widodo MPd menyarankan kepada pihak sekolah untuk menerapakan sistem pembelajaran jarak jauh atau menggunakan sistem IT.

"Apabila keadaan itu sudah membahayakan kesehatan siswa maka saya minta sekolah supaya segera melaksanakan pembelajaran menggunakan sistem IT dengan metode belajar jarak jauh," imbaunya, Jumat (5/10/2018).

Ia berkeyakinan guru SMA/SMK sudah sangat mampu melaksanakan hal tersebut. Karena selain sudah sangat melek teknologi, guru dan siswa juga rata-rata telah memiliki gadget yang siap digunakan untuk kegiatan belajar (KBM) mengajar menggunakan IT.

"Begitu pun siswa SMA/SMK, saya juga sangat yakin siswa akan menikmati KBM dengan internet. Keyakinan ini didasarkan bahwa kesiapan UNBK di Sumsel yang maju pesat perkembangannya dari waktu ke waktu," jelasnya.

Berbagai keluhan juga sering munculbdi media sosial atau secara langsung. Seperti yang diungkapkan Lusiana (35) salah satu orangtua siswa mengatakan, dirinya selama dua hari belakangan ini merasakan kabut asap yang sangat tebal ketika mengantarkan anaknya ke sekolah.

"Semoga saja nanti ada kebijakan dari Dinas Pendidikan untuk mengulur jam masuk sekolah, supaya anak-anak tidak mengalami sakit karena terlalu banyak menghisap kabut asap di pagi hari," ungkapnya.

Baca: Gempa dan Tsunami Palu, Kisah Syaiful Yang Membolak Balikkan 200 Mayat Mencari Ibunya, Akhirnya Ia

Baca: Gomez Lebih Suka Persib Habiskan 7 Pertandingannya di Papua, Sebagai Markasnya di Liga I Indonesia

Baca: Berita Palembang: Hadiri HUT TNI Ke-73, Gubernur Herman Deru Doakan TNI Makin Maju dan Jaya

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved