Berita Palembang

Berita Palembang: Herman Deru Menilai Sumsel Kurang Alat Tapi Tekat Habiskan Hot Spot

Deru mengaku tidak ingin gegabah dalam memutuskan, apakah kebakaran hutan terjadi sengaja dilakukan oleh orang atau oknum pemilik lahan.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Tarso
Dok. Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru menemui ratusan guru honorer yang menggelar aksi damai di halaman Kantor DPRD Provinsi Sumsel, Kamis (4/10/2018). 

Laporan wartawan sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kabut asap yang melanda kota Palembang, Jumat (5/10/2018) kemarin membuat aktifitas masyarakat terganggu lantaran jarak pandang yang terbatas.

Selain itu, permasalahan gangguan pernafasan juga mengancam jika persoalan Karhutla tak segera ditanggulangi dengan serius.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pun diminta untuk gerak cepat mengatasi permasalahan ini.

Baca: Berita Palembang: Ayo Daftar Jadi Anggota Tim Seleksi Calon Anggota KPU Provinsi dan Kabupaten

Menanggapi Hal tersebut, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengungkapkan jika dirinya sudah memanggil kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan untuk berkoordinasi.

"ini kan masalahnya kita kurang alat. laporan terakhir lima spot tapi yang dekat jalan tol sudah padam. saya tegaskan dalam waktu singkat harus habis titik hotspot yang ada," ujarnya.

Mantan bupati dua periode itu, menilai bahwa ada kesalahan hitung dalam prakiraan. Seharusnya, kalau dihitung alami pada Oktober sudah masuk musim hujan, hal inilah yang kemudian membuat ketidaksigapan.

"Jadi tidak ada cerita Asian Games sudah selesai lalu tidak siaga, meskipun Asian Games sudah selesai semangat memadamkan itu harus diteruskan, saya juga akan koordinasi dengan kabupaten sekitar seperti OKI dan OI," ungkapnya.

Baca: Berita OKU Selatan: Dua Anak Perempuan Warga Simpang OKU Selatan Tenggelam di Sungai Komering

Deru mengaku tidak ingin gegabah dalam memutuskan, apakah kebakaran hutan yang terjadi sengaja dilakukan oleh orang atau oknum pemilik lahan. Bisa saja ini disebabkan ada puntung rokok yang dibuang.

"saya baru 2 hari ini ngantor tapi akan segera ditindak lanjuti, saya akan pantau. Sumsel ini kecuali daratan, ada rawa, ada lahan gambut yang begitu luas dan beresiko kebakaran," tuturnya.

Sesuai dengan visi dan misinya, kata Deru, lahan yang kosong akan diproduktifkan, karena mengingat Karhutla terjadi di lahan terbengkalai.

"jadi harus diproduktifkan. saya sudah diskusi dengan yang punya teknologi untuk menjadi lahan gambut jadi sawah dan bisa panen dua kali, bahkan dia sengaja studi ke vietnam dan dia praktek di Pemulutan ada 200 hektar sukses dan ini akan saya terapkan di Sumsel kedepan," tutupnya. (cr26)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved