Soal Penjarahan Pasca Gempa & Tsunami di Palu, Felix Siauw: Sungguh Mengganggu Nurani

Lebih mengerikan bagi saya adalah bencana kemanusiaan, dimana tidak hanya akal kita yang dibodohi, tapi nurani kita dimatikan.

instagram/AFP PHOTO/MUHAMMAD RIFKI
Warga berusaha menyelamatkan barang-barang dari rumah mereka yang runtuh akibat gempa bumi dan tsunami menghantam Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). Hampir 400 orang tewas akibat gempa yang disusul tsunami pada Jumat (28/9/2018). 

Soal Penjarahan Pasca Gempa & Tsunami di Palu, Felix Siauw: Sungguh Mengganggu Nurani

SRIPOKU.COM --- Usai diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,4, pada Jumat sore, 28 September 2018, Kabupaten Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah kini bagai kota mati.

Bak serangan cepat, gempa yang terjadi sebanyak dua kali itu sempat berhenti, namun berganti dengan tsunami yang menyerbu semua bangunan dan apa saja disekitarnya, hingga tanpa ampun memporak-porandakan daerah sekitar.

Tak hanya ratusan jiwa melayang, tercatat ratusan bangunan serta fasilitas umum luluhlantak hingga nyaris rata dengan tanah.

Baca: Mendadak Maia Estianty Singgung Soal Utang, Warganet Malah Seret Nama Ahmad Dhani hingga Dibully

Dilansir dari Tribun Makassar,Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.

Jumlah korban jiwa yang ditemukan per 2 Oktober 2018 sudah mencapai 1.234 orang dinyatakan meninggal dunia.

Mayat korban ditemukan di beberapa lokasi gempa dan tsunami, yakni wilayah Kota Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong

Sementara untuk korban luka berat tercatat sudah 799 orang dan saat ini dirawat di rumah sakit.

Korban hilang 99 orang yang berasal daro wilayah Pantoloan Induk 29 orang, Donggala 17, Palu 4,  Ps Wani 7, Jl Kijang 11, Jl Roja Moici 4, Jl Muh Hatta 25, Patung Kuda 1, Kp Nelayan 1.

Untuk korban tertimbun 152 orang, pengungsi 61.867 jiwa yang tersebar di 109 titik. Rumah rusak 65.733 unit (belum di klasifikasikan RB/RS/RR).

Baca: Ikut Mengungsi Bersama Warga Palu, Saat Terjadi Gempa Susulan Adelia Pasha Mengaku Panik

Atas kejadian tersebut, tentu membuat masyarakat di berbagai tempat ikut berbela sungkawa dengan apa yang terjadi.

Salah satunya, ustaz Felix Siauw.

Pantauan Sripoku.com melalui akun Instagramnya pada Rabu (3/10/18), Felix Siauw memposting sebuah foto yang menampakkan dirinya sedang tertunduk di bawah sebuah pohon rindang dengan tongkat kayu di tangan.

Dalam keterangan foto yang ditulisnya sebagai caption, ia menuliskan pandangannya mengenai beberapa dampak yang terjadi pasca bencana alam, apalagi soal penjarahan makanan.

Begini tulisan lengkapnya:

Bencana Alam & Kemanusiaan

" Pilu hati kita dengan berita akhir-akhir ini.

Gempa Palu, Donggala, Mamuju seperti berkali-kali lipat kesedihan selepas Lombok diguncang kemarin

Akses yang sangat terbatas, kelaparan dan kekurangan yang sangat, belum lagi penjarahan yang dilakukan oleh beberapa orang, benar-benar mengganggu nurani.

Tapi kita mencoba mengerti dan tak menyalahkan lebih jauh lagi, kita tak pernah berada di posisi mereka, kita tak layak melakukan kecuali memberi bantuan.

Kita tak pernah saksikan rumah ditelan tanah, jalan yang membukit, reruntuhan yang menggantikan tanaman tumbang, kita tak layak menghakimi mereka.

Yang menguatkan kita, bahwa masih banyak diantara mereka korban gempa yang bermartabat, punya harga diri, menjaga agar tak terlibas arus maksiat.

Yang menyenangkan kita, banyak perhatian yang juga ditunjukkan oleh ramai ormas, lsm, ataupun individu yang ingin memberi kebaikan semakismal mereka.

Di sisi lain, yang lebih mengerikan bagi saya adalah bencana kemanusiaan, dimana tidak hanya akal kita yang dibodohi, tapi nurani kita dimatikan.

Bagaimana tidak, kita dipaksa menyaksikan episode kedzaliman, mulai dari pemberangusan kelompok Islam, kriminalisasi ulama, sampai intimidasi aktivis.

Masih segar dalam ingatan kita, bagaimana kaos yang dipakai, menjadi simbol makar.

Atas nama NKRI dan Pancasila dan tuduhan, keadilan dicampakkan.

Ibu-ibu dibentak, mobilnya dilempari, kepalanya hampir ditimpa tong sampah, sekarang ibu-ibu digebuki, disiksa, cara-cara biadab agar tujuan mereka tak diganggu.

Bencana alam ini menyakitkan, tapi bencana kemanusiaan ini menghancurkan.

Entah mana yang lebih kita ratapi, entah mana yang lebih dulu kita adukan pada Allah.

Andai tak ada janji Allah, tentu kita sudah putus asa.

Tapi kita Muslim, Allah janjikan yang lebih baik setelah yang buruk, dua kali Dia ulangi janji-Nya.

Ya Rabb, lindungi kami dari keburukan tanah ini, dan keburukan penduduknya.

Berikan kami kebaikan tanah ini, dan kebaikan penduduknya

#pray4indonesia #felixsiauw #respect #nojudge," tulisnya

Baca: Jelang Vonis Zaelani, Kuasa Hukum Berharap Majelis Hakim Adil

Postingan tersebut pun mendapat respon positif dari netizen.

Mereka menanggapi dengan turut berkomentar sembari memberi doa untuk korban di Palu.

(Sripoku.com/Rizkapratiwiut)

===

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved