Kisah Tertangkapnya Otak Komunisme di Indonesia hingga Rekam Jejak Pembantaian Sadis PKI
Sejarah kelam 30 September 1965 saat tragedi penghianatan Gerakan 30 September (G30S) PKI tak dapat dilupakan begitu saja.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Pembantu Letnan Dua yang sedang ditugaskan di perkebunan kebetulan menyaksikan aksi perilaku anggota PKI tersebut.
Sudjono pun memberi peringatan agar aksi dihentikan. Anggota PKI bukannya pergi, justru berbalik menyerang dan menyiksa Sudjono. Akibatnya, Sudjono tewas dengan kondisi yg amat menyedihkan.
6. Ngawi, Jatim.
Kekejian di Jawa Timur, yaitu saat Gubernur Jawa Timur RM Soerjo, hendak pulang ke Madiun.
Di tengah jalan, mobil Gubernur Soerjo dicegat pemuda rakyat PKI, lalu diseret menggunakan tali sejauh 10 kilometer hingga meregang nyawa, lalu mayatnya dicampakkan di tepi kali.
7. Madiun, Jatim
PKI menusuk dubur banyak warga desa Pati dan Wirosari (Madiun) dengan bambu runcing.
Lalu, mayat mereka ditancapkan di tengah-tengah sawah, hingga mereka kelihatan seperti pengusir burung pemakan padi.
Salah satu di antaranya wanita, ditusuk kemaluannya sampai tembus ke perut, juga ditancapkan ke tengah sawah.
8.Magetan, Jatim
Algojo PKI merentangkan tangga melintang di bibir sumur, kemudian Bupati Magetan dibaringkan di atasnya.
Ketika telentang terikat itu, algojo mengggergaji badannya sampai putus dua, lalu langsung dijatuhkan ke dalam sumur.
Kyai Sulaiman dari Magetan ditimbun di sumur Soco bersama 200 orang santri lainnya, sembari tetap berdzikir, pada September 1948.
Kyai Imam Musyid Takeran yang hilang tak tentu rimbanya, genangan darah setinggi mata kaki di pabrik gula gorang gareng, ayah dari Sumarso Sumarsono yang disembelih di belakang pabrik gula, baru ketemu rangka tubuhnya setelah 16 tahun.
Bahkan para PKI mengadakan pesta daging bakar Ulama dan santri di lumbung padi.
Kisah Isro yang sekarang menjadi guru di jawa timur Ketika dulu masih berumur 10 tahun pada tahun 1965, Isro hanya bisa memunguti potongan-potongan tubuh ayahnya yg sudah hangus dibakar PKI di pinggir sawah dan hanya bisa dimasukkan ke dalam kaleng.
9. Blora, Jateng
Pasukan PKI menyerang markas Kepolisian Distrik Ngawen pada 18 September 1948. Setidaknya, 20 orang anggota polisi ditahan.
Namun, ada 7 polisi yg masih muda dipisahkan dari rekan-rekannya. Setelah datang perintah dari Komandan pasukan PKI Blora, mereka dibantai tanggal 20 september 1948.
Sementara, 7 orang polisi muda dieksekusi secara keji. Ditelanjangi, kemudian leher mereka dijepit dengan bambu.
Dalam kondisi terluka parah 7 orang polisi dibuang ke dalam kakus/jamban (WC) dalam kondisi masih hidup, baru kemudian ditembak mati.
Di Desa Kresek, Kecamatan wungu, Dungus, PKI membantai hampir semua tawanannya dengan cara keji. Para korban dtemukan dengan kepala terpenggal dan luka tembak.
Di antara para korban, ada anggota TNI, polisi, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, dan Ulama.
10. Lubang Buaya Jakarta
Adalah bukti otentik aksi kejam PKI dengan gerakan 30 September 1965.
Tidak tanggung-tanggung 6 orang jenderal (Letjen TNI A.Yani, Mayjen TNI Soeprapto, Mayjen TNI MT Hardjono, Mayjen TNI S.Parman, Brigjen TNI DI. Panjaitan, Brigjen TNI Soetodjo Siswomiharjo), ditambah Lettu Piere Andries Tendean, dimasukkan kedalam sumur. Para Gerwani dan Pemuda Rakyat bersorak dan bergembira ria melihat para jenderal dimasukkan ke dalam sumur lubang buaya di Jakarta Timur.
Kekejaman PKI di dunia.
Semua negara Komunis di dunia ini melakukan pembantaian dan penyembelihan kepada rakyatnya sendiri.
500.000 rakyat Rusia dibantai Lenin (1917-1923), 6.000.000 petani kulak Rusia dibantai Stalin (1929),
40.000.000 dibantai Stalin (1925-1953),
50.000.000 penduduk rakyat Cina dibantai Mao Tse Tung (1947-1976),
2.500.000 rakyat Kamboja dibantai Pol Pot (1975-1979),
1.000.000 rakyat eropa timur diberbagai negara dibantai rezim Komunis setempat dibantu Rusia Soviet (1950-1980),
150.000 rakyat Amerika Latin dibantai rezim komunis disana,
1.700.000 rakyat diberbagai negara di Afrika dibantai rezim Komunis, dan 1.500.000 rakyat Afghanistan dibantai Najibullah (1978-1987).