Asian Games 2018
Bang Ipul, Killer asal Lumajang yang Mendapatkan Julukan Baru di Asian Games Jakabaring
Usai gagal mempersembahkan emas ketika kalah dari Malaysia di Nomor Regu, kini Saiful Rizal
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Usai gagal mempersembahkan emas ketika kalah dari Malaysia di Nomor Regu, kini Saiful Rizal, smasher atau lebih dikenal sebagai killer di tim takraw menjadi idolahnya para penonton Indonesia terutama ibu-ibu.
Bukan apa-apa, Saiful memang tampil mengesankan bahkan dominan sepanjang pertandingan. Setidaknya, dia pencetak poin paling tinggi dalam pertandingan final lawan Jepang yang berakhir dengan skor 2-1.
Pemain yang tampil dengan brewok ini, tidak hanya sebagai pencetak angka dalam setiap-setiap tendangan saltonya, tetapi menjadi skipper atau pemimpin bagi rekan-rekannya sepanjang pertandingan.
Pelatih Indonesia, Setyo Budi menilai, pada awal permainan, Saiful Rijal terlihat tegang sehingga beberapa kali mengalami kesalahan yang tidak perlu. Namun kemudian dia memperbaiki kesalahannya dan ini juga memberikan semangat kepada rekan-rekannya.
"Ini biasa dalam pertandingan pertama, kita selalu tegang. Saya khawatir ini kalau mendapat lawan seimbang," tutur Setyo.
Seperti diketahui, Syaiful Rijal, satu-satunya atlet asal Lumajang yang masuk dalam kontingen Indonesia dalam perhelatan Asian Games 2018.
Pria berusia 27 tahun ini berhasil menambah pundi-pundi medali bagi Indonesia.
Mas Ipul sapaannya bercerita mengenai perjalanan karirnya hingga jadi atlet sepak takraw dan bergabung dengan tim nasional.
Saiful Rizal atau Bang Iful sapaannya barunya di Jakabaring, sejak kecil sekolah di SDN Oro-oro Ombo 5, kemudian melanjutkan ke SMP Nusantara Pronojiwo.
Sejak kecil Ia sudah terbiasa bermain sepak takraw di desanya. Karena olahraga ini sudah begitu familiar bagi masyarakat Kecamatan Pronojiwo.
“Sepak takraw sudah menjadi olahraga masyarakat di desa saya. Tiap sore, habis ashar, santai-santai sambil sepak takraw,” jelasnya.
Saiful Rijal sudah bermain sepak takraw sejak usia 12 tahun.
Kemudian banyak turnamen lokal yang diikutinya. Bakatnya lebih terlihat saat SMP, Ia bersama tim Lumajang mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Timur 2006 dan berhasil meraih juara 1.
“Kebetulan, di saat itu juga ada tim pemantau dari provinsi,” kata dia.
Kemudian Ia disarankan untuk melanjutkan sekolah ke SMAN Olahraga (SMANOR) Sidoarjo. Saiful Rijal pun mengambil kesempatan ini untuk mengembangkan bakatnya dan menjadi atlet profesional.