News Video Sripo
Alex Noerdin Dan Orang Tua Hinayah Bercerita Masa lalu Sang Juara Asian Games 2018
Memiliki latar belakang perekonomian keluarga yang kurang mampu, sama sekali tidak mengurungkan niat Muhammad Hinayah untuk berprestasi
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Igun Bagus Saputra
Laporan Wartawan Sripoku.com, Fajeri Ramadhoni
SRIPOKU.COM, SEKAYU—Memiliki latar belakang perekonomian keluarga yang kurang mampu, sama sekali tidak mengurungkan niat Muhammad Hinayah untuk berprestasi di pesta ajang oalhraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018.
Putra asli Sumsel ini berhasil mengawinkan medali emas lewat pertandingan speed relay cabor sport Climbing di venue JSC beberapa waktu lalu.
Saat Sripoku.com berkunjung langsung ke kediaman pribadi rumah Hinayah yang terletak di Kelurahan Serasan Jaya, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), sambutan pihak keluarga begitu hangat.
Tentu saja keluarga merasa bangga sebab telah lahir anak berprestasi yang dilatih menjadi pribadi yang bermentalkan juara di rumah 4 x 8 tersebut.
Sang ayah, Heman mengaku saat pertandingan final kemarin ia menyaksikan langsung perjuangan anaknya bersama tim merah putih yang lain untuk membanggakan Indonesia di puncak tertinggi.
“Sewaktu kecil Iin (sapaan akrab Muhamad Inayah) disuruh oleh gurunya waktu kelas 4 SD ikut atletik yakni lari. Dari sana Iin mulai menyukai olahraga.
Seiring waktu Iin melihat panjang tebing dan dari sana ia mulai menyukai panjat tebing,”ungkap Herman, Rabu (29/8/18).
Herman yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini, mengungkapkan keseharian Iin di mata keluarga sangat sopan dan sangat menyayangi adik-adiknya.
Dimana Hinayah merupakan anak pertama dari 6 saudara pasangan dari Herman dan Harnizah.
“Kalau dengan keluarga Iin sangat sayang sekali sama adik-adiknya dengan teman-temanya juga begitu. Iin juga mudah bergaul dan banyak di senangi oleh temanya, sewaktu masih tinggal di Sekayu Iin sering latihan setelah pulang sekolah dan solatnya juga rajin.
Kalau untuk latihan di rumah Iin membuat tempat latihan dari kayu bekas untuk memanjat,”ujar Herman yang sedikit menahan air mata.
Kegemaran putranya dalam olahraga panjat tebing menurut Herman merupakan insiatif dirinya sendiri. Karena dari keturunan tidak ada yang hobi olahraga panjat tebing.
Selain itu, Inayah tergolong pribadi yang mandiri karena sekolah dirinya sendiri yang mendaftar.
“Hinayah orangnya mandiri dari sejak SMP sampai kuliah di Poltek Sriwijaya semunya ia sendiri yang mengurus, kami orangtuanya mendukung selagi itu yang terbaik untuk Iin,” ungkapnya.
Selain itu Herman sangat berterima kasih kepada gubernur sumsel, H Alex Noerdin yang rencananya akan membuatkan rumah untuk Hinayah.
“Iin pengen rumah di Sekayu itu pintanya.Saya juga berharap prestasi yang telah diukir oleh Iin untuk terus didukung karena cita-cita Iin ingin jadi pegawai negeri,” harapnya.
Sementara, Harnizah ibu dari Hinayah mengungkapkan dirinya sangat bangga atas prestasi yang telah diukir oleh Hinayah.
Prestasi yang telah diraih oleh putranya diharapkan terus didukung oleh pemerintah.
“Kalau pulang ke Sekayu Iin selalu latihan dan ke masjid dan jarang sekali untuk duduk-duduk, ia pilih di rumah saja dan latihan. Kalau pulang ia sering mengajak adiknya jajan dan jalan-jalan,”ujarnya.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin sebelumnya menuturkan beliau mengenal sosok Hinayah sejak masih menjabat Bupati Muba " saya tiap sore pulang kantor liat dia naik sepeda keliling tower panjat tebing dia latihan sendirian, sekarang dia jadi juara Asian Games," Tuturnya.