Berita Palembang

Sampah Koran Para Jemaah Sholat Ied di Palembang Jadi Berkah Bagi Tukang Becak Satu Ini

Dirinya datang ke lokasi tempat lautan sampah kertas guna mengumpulkan kertas koran yang dibuang oleh masyarakat.

Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL
Sampah kertas dikumpulkan Muhammad untuk dijual kembali, Rabu (22/8). 

Laporan wartawan Sriwijaya Post Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Lautan sampah usai Sholat Idul Adha membanjiri jalanan di seputaran Pasar Lemabang Palembang.

Pasalnya, pada pagi hari, jalanan tersebut digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan sholat Ied namun, sampah dari kertas yang digunakan menjadi alas sholat tidak dibawa kembali ataupun dibuang.

Hal tersebut, justru menjadi berkah tersendiri bagi Muhamad (45) warga Kota Palembang yang berprofesi sebagai tukang becak.

Sampah kertas dikumpulkan Muhammad untuk dijual kembali, Rabu (22/8).
Sampah kertas dikumpulkan Muhammad untuk dijual kembali, Rabu (22/8). (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

Dirinya datang ke lokasi tempat lautan sampah kertas guna mengumpulkan kertas koran yang dibuang oleh masyarakat.

"Lumayan mas, sampah kertas ini bisa saya jual lagi di pengepul seharga Rp 1.200 perkilonya," ujarnya dengan senyum yang ramah, kepada Sripoku.com, Rabu (22/8).

Bagi Muhamad, mengumpulkan kertas merupakan pekerjaan sampingan jika tidak sedang menarik becak. Menurutnya, sampah kertas yang ada dibawa terlebih dahulu kerumahnya, sebelum di jual.

Muhamad (45) saat mengangkut sampah koran yang ditinggal di jalan usai sholat, Rabu (22/8).
Muhamad (45) saat mengangkut sampah koran yang ditinggal di jalan usai sholat, Rabu (22/8). (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

"Idak sering nian, cuma kalau lagi tidak narik becak, saya nyari-nyari barang bekas yang bisa dijual lagi. Nah kebetulan hari ini dak narik, jadi ngumpulin kertas ini, saya masukan ke becak. Nanti sampai rumah saya rapikan, baru besok dibawa ke pengepul kertas," ujarnya.

"Tidak terlalu sering, tapi kalau lagi gak narik becak, saya nyari barang bekas yang bisa dijual lagi. Nah kebetulan hari ini gak narik, jadi ngumpulin kertas ini, saya masukkan ke becak. Nanti sampai rumah saya rapikan baru besok dibawa ke pengepul kertas," ujarnya.

Becak goes yang sehari-hari digunakan oleh Muhamad untuk mencari makan tersebut, penuh dengan kertas koran yang ia pungut dari jalanan.

Meski bekerja sendiri, dalam hitungan menit dirinya bisa mengumpulkan koran dalam satu becak yang biasa diisi oleh dua penumpang.

"Bawa dulu kerumah, disusun baru di jual," bebernya.

Muhamad (45) saat mengumpulkan sampah yang ditinggal di jalan usai sholat, Rabu (22/8)
Muhamad (45) saat mengumpulkan sampah yang ditinggal di jalan usai sholat, Rabu (22/8) (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

Dari pantauan Sripoku.com usai sholat, para jamaah yang hadir langsung bersalam-salaman dan pulang tanpa membawa kertas koran yang dijadikan alas sajadah.

Sampah koran yang ditinggalkan begitu saja usai sholat tersebut diharapkan diangkut oleh petugas kebersihan.

"Biarlah mas, nanti siangan ada petugas yang membersihkan. Kalau nggak ada nanti juga ada tukang burukan yang mengambil," ujar Abduh (40) salah satu warga yang sholat di Jalanan sekitar Pasar Lembang.

Tidak jauh dari lokasi atau sekitar 200 meter dari tempat sampah kertas berserakan, terdapat kotak sampah berukuran besar yang siap menampung kertas koran.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved