Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah, Dua Puasa Sebelum Idul Adha, Berikut Waktu dan Keutamaannya
Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah, Dua Puasa Sebelum Idul Adha, Berikut Waktu dan Keutamaannya
Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Sebelum hari raya Idul Adha, ada dua puasa sunah yang sebaiknya dilaksanakan umat Muslim.
Hari raya Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Dua puasa yang dilakukan sebelum Idul Adha adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan setiap tanggal 8 Dzulhijjah sementara puasa Arafah ditunaikan tanggal 9 Dzulhijjah.
Pemerintah Tetapkan Iduladha Tanggal 22 Agustus 2018
Dari Hasil sidang isbat Kementerian Agama awal Dzulhijjah 1439 Hijriah, ditetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 22 Agustus 2018.
Penetapan ini telah disampaikan Kementerian Agama (Kemenag) di Kantor Kemenag di Jakarta, Sabtu (11/8/2018) lalu.
"Dengan demikian, 1 Dzulhijjah 1439 H jatuh pada Senin, 13 Agustus dan 10 Dzulhijjah atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Rabu, 22 Agustus 2018," kata dia
Biasanya, Umat muslim kerap melaksanakan puasa selama tiga hari sebelum hari raya Idul Adha.
Puasa tersebut jatuh pada 7 hingga 9 Zulhijjah.
Dimana ketiga puasa tersebut memiliki nama dan keutamaan yang berbeda-beda.
Berikut tiga puasa Zulhijjah dan keutamaan disetiap tanggalnya dilansir TribunJakarta.
1. Puasa Zulhijjah
Ketika bulan Zulhijjah tiba, umat muslim sudah mulai bisa melaksanakan puasa Zulhijjah.
Puasa bisa dimulai sejak tanggal 1 Zulhijjah hingga 7 Zulhijjah atau 19 Agustus 2018.
Adapun keutamaan puasa Zulhijjah setiap harinya berbeda-beda.
Tanggal 1 Zulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
Tanggal 2 Zulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
Tanggal 3 Zulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
Tanggal 4 Zulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
Tanggal 5 Zulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
Tanggal 6 Zulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Tanggal 7 Zulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
Puasa di bulan Zulhijjah dianjurkan dilakukan bagi kaum Muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Sementara bagi mereka yang sedang berhaji, haram hukumnya untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Sulhijjah.
Karena pada tanggal tersebut, umat muslim yang menunaikan ibadah haji tengah melaksanakan rukun haji yaitu wukuf di Padang Arafah.
Adapun niat Puasa Zulhijjah adalah,
"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
2. Puasa Tarwiyah
Puasa kedua yang bisa di laksanakan umat muslim adalah puasa Tarwiyah.
Puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan pada tanggal 8 Zulhijjah atau 20 Agustus 2018.
Puasa Tarwiyah memiliki keutaman menghapus dosa tahun lalu.
Adapun, niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa terakhir jelang hari raya Idul Adha.
Puasa ini dilakukan setiap tanggal 9 Zulhijah, tahun ini jatuh pada tangal 21 Agustus 2018.
Puasa Arafah, dilakukan saat jemaah haji yang tengah melaksanakan ibadah haji yaitu menunaikan wukuf di padang Arafah.
Wukuf di padang Arafah merupakan satu di antara rukun haji yang harus dijalankan.
Dimana saat itu, Adam dan Hawa telah diturunkan ke bumi dari syurga atas sebab mengingkari perintah Allah dan terpedaya oleh tipu daya Iblis.
Untuk mengimbangi umat muslim yang tengah melaksanakan ibadah Haji, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa.
Keutamaan puasa Arafah sungguh istimewa.
Yakni, dihapuskan segala dosa selama satu tahun yang lalu, dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari ra, "Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).
Selain itu, umat muslim yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di hari tersebut.
Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat puasa Arafah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma ‘arofata lillaahi ta’aalaa"
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala"
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)