Beredar Diduga Aliran Sesat "Kerajaan Ubur-ubur". Bisa Bobol Bank Dengan Doa Aneh Tiap Malam Jumat
Baru-baru ini beredar video yang diduga mengandung ajaran sesat "Kerajaan Ubur-ubur" di media sosial.
"Jadi memang kalau kita lihat dari hasil pemeriksaannya apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dia didatangi oleh gaib ditunjuk oleh pembuka kunci kekayaan dunia," tutur Komarudin kepada TribunJakarta.com, di Tangerang, Rabu (15/8/2018).
Menurutnya, untuk dapat mencairkan dana di dua bank tersebut, mereka harus menggelar doa-doa ala kerajaan ubur-ubur, setiap malam Jumat hingga pukul 04.00 WIB.
Pihak kepolisian pun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena pasangan suami istri AS dan RC masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, sepasang suami istri berinsial AS dan RC membangun kepercayaan Kerajaan Ubur-ubur yang diduga menyimpang dari ajaran agama Islam di Kecamatan Sayabulu, Kota Serang Banten.
"Masyarakat sih lapor karena ada keresahan zikir tengah malam dan pemandangan-pemandangan tidak lazim. Biasanya kalau zikir dengan pakaian muslim atau yang perempuan pakai jilbab. Tapi mereka biasa pakaian rumah bukan pakaian muslim," jelas Komarudin.
Bahkan mereka percaya kalau sang pencipta memiliki makam dan nabi terakhir utusan-Nya berjenis kelamin perempuan.
Sita Dokumen
Polisi menyita sejumlah dokumen dari rumah pasangan suami istri berinsial AS dan RC pendiri Kerajaan Ubur-ubur.
Keduanya diamankan aparat kepolisian karena diduga menyebarkan ajaran menyimpang di rumahnya di Kecamatan Sayabulu, Kota Serang Banten.
Keduanya diketahui memimpin 12 anggota lainnya yang menamai kelompoknya Kerajaan Ubur-ubur.
Kapolresta Serang, AKBP Komarudin, mengatakan jajarannya telah menghentikan aktivitas yang meresahkan warga sekitar dan menyita beberapa barang untuk diperiksa.
"Kita hentikan kegiatan. Sementara yang kita amankan dokumen-dokumen dan sebuah buku terbitan ke-5 tahun 1957," ujar Komarudin saat dihubungi dari Tangerang, Rabu (15/8/2018).
Dokumen yang disita berisi struktur organisasi Kerajaan Ubur-ubur dimana para pengikutnya kerap bertemu hingga subuh pada malam Jumat.
"Anggotanya bukan masyarakat sekitar. Kebanyakan mereka pendatang dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kalau dari sini tidak ada," sambung Komarudin.
Menurut dia, pasutri tersebut telah tinggal di rumah yang berfungsi sebagai markas Kerajaan Ubur-ubur sejak 1,5 tahun yang lalu.