Tupperware Bisa Digadai, Khusus Mahasiswa Dapat Pinjaman Rp 500 Ribu, Baru Berlaku di Kota Ini
PT Pegadaian (Persero) Cabang Karombasan, Rusli Basri mengatakan, saat ini, pihaknya melakulan geberakan baru u
Nasabah dapat pinjaman minimal Rp 500 ribu bebas bunga selama 2 bulan atau 60 hari.
Kabar itu membuat Lusiana Dunda, pemilik Stokies Tupperware di Manado terkejut. Wanita yang sudah mulai berbisnis Tupperware sejak tahun 1996 itu mengaku baru mengetahui.
“Sejak kapan diberlakukan di Pegadaian,” tanya dia ketika diberitahu tribunmanado.co.id, Jumat (3/8/2018). Lusiana mengaku akan langsung mencoba program itu ke Pegadaian Manado. “Minggu depan saya ke Pegadaian, mau coba Tupperware paling mahal,” ucapnya.
Ia mengatakan, akan mensosialisasika promo ini kepada para pelanggan setianya. “Tentu akan saya beritahu pelanggan, siapa tahu pas mereka nggak punya uang bisa digadaikan,” ungkapnya.
Baca: Datang Jadi Saksi, Air Mata Rossa Tumpah Ruah saat Hadiri Pernikahan Tasya Kamila & Randi Bachtiar
Baca: Datang Jadi Saksi, Air Mata Rossa Tumpah Ruah saat Hadiri Pernikahan Tasya Kamila & Randi Bachtiar
Penyimpan Makanan Kedap Udara
Tupperware pertama kali dibuat pada tahun 1946 oleh Earl Tupper (1907–1983) di Amerika Serikat. Ia membuat suatu wadah plastik yang dipergunakan di rumah tangga untuk menyimpan makanan dan membuatnya kedap udara.
Dari penelusuran tribunmanado.co.id dari berbagai sumber, produk ini memiliki seal, penyekatnya yang dikenal dengan sebutan “burping seal”, yang merupakan ciri khusus. Ini yang membuatnya sangat berbeda dengan produk sejenis.
Mereka merancang, membuat dan menyebarkan produknya ke seluruh dunia melalui perusahaan induknya Tupperware Brands Corporation dan dipasarkan dengan metode penjualan langsung yang sering dikenal dengan julukan independent sales force atau sales force.
Saat ini, tidak kurang ada 1,9 juta orang di seluruh dunia menjadi pelanggan Tupperware.
Tupperware mengawali strategi penjualan langsung dengan apa yang disebutnya sebagai Tupperware party. Brownie Wise (1913 –1992) adalah orang yang mengenalkan strategi ini, sebelumnya ia adalah seorang agen penjualan dari Stanley Home Products.
Di awal-awal tahun 1950-an, penjualan meledak dan membuatnya dikenal oleh banyak orang. Hal ini terutama dikarenakan pengaruh dari Brownie Wise pada para wanita yang menjajakan Tupperware dengan memakai metode party tadi.
Tupperware juga semakin dikenal pada masa-masa Perang Dunia II. Saat itu, para wanita dianjurkan untuk lebih memiliki waktu untuk keluarganya, dan dengan menjadi agen Tupperware menjadikan mereka memiliki penghasilan sendiri dari rumah.
Selain itu ada tradisi yang dikenal dengan sebutan Assembly yang diadakan di setiap distributor Tupperware yang diadakan secara rutin. Tradisi ini diperkenalkan dan dilanggengkan hingga kini sebagai sarana untuk memberikan penghargaan kepada para penjual, perekrut terbaik baik untuk individu maupun secara team dan organisasi.
Robert Winerungan (Facebook)
Telah Jadi Barang Bernilai