Delta Akuarid Fenomena Langit Langka Malam Ini Sebelum Gerhana Bulan, Ini Waktu untuk Melihatnya

Sebelum gerhana bulan, ada fenomena langit langka Delta Akuarid yang menghiasi langit Indonesia. Pas malam ini puncaknya. Catat waktu melihatnya

Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Candra Okta Della
pt.slideshare.net
ECLIPSES DE LUNA ECLIPSE PENUMBRAL ECLIPSE PARCIAL ECLIPSE TOTAL 

SRIPOKU.COM - Malam ini akan ada fenomena langka di langit Indonesia. 

Sebelum terjadinya gerhana bulan total 28 Juli 2018. Fenomena yang akan dinikmati semua masyrakat yakni hujan meteor. 

Untuk wilayah Palembang gerhana bulan total diprediksi akan melintas mulai dini hari hingga menjelang subuh. 

Puncaknya gerhana bulan total, berkisar antara pukul 03.00 hingga pukul 04.00. 

Fenomena alam ini, sangat wajib untuk disaksikan karena bukan saja langkah.

Tapi ada 5 kejutan yang bakal menghiasai proses terjadinya gerhana bulan. 

Pertama, gerhana bulan total ini akan menyebabkan bulan tampak berwarna merah, maka itu dinamakan Blood Moon atau bulan darah.

Kedua, fenomena Blood Moon ini akan berlangsung lebih lama.

Baca: Cara Mudah Memotret Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Pakai HP Android & iPhone

Menurut NASA, gerhana bulan total ini akan menjadi yang terlama di abad 21 ini.

Menurut Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, fenomena ini akan berlangsung selama 3 jam 55 menit, dengan gerhana bulan total selama 1 jam 43 menit.

Ketiga, selain akan menyaksikan Blood Moon, masyarakat juga akan melihat planet Mars yang juga akan berwarna merah.

Hal tersebut terjadi karena ada fenomena oposisi Mars yang terjadi di waktu yang berdekatan.

Baca: Peringati Hari Anti Narkotika Internasional,BNN Kabupaten Ogan Ilir Gelar Apel Bersama

“Jadi berdekatan mereka (fenomena gerhana bulan dan oposisi Mars). Jadi saat gerhana, yang merah ada dua. Bulannya tampak merah, Mars juga ada tampak terang kecil tapi jelas sekali warnanya merah,” kata peneliti LAPAN, Rhorom Priyatikanto, dikutip dari laman lapan.go.id, Minggu (15/7/2018).Keempat, Blood Moon juga akan dipercantik dengan hujan meteor.

Langit Indonesia akan dihiasi 2 hujan meteor Juli 2018 ini.
Langit Indonesia akan dihiasi 2 hujan meteor Juli 2018 ini. (American Meteor Society)

Menurut LAPAN, hujan meteor akan terjadi mulai 26 Juli sampai 2 Agustus 2018.

Rhorom menyampaikan, "Tanggal 27 Juli itu Bulan purnama, memang sulit melihat meteor saat purnama. Tapi saat gerhana, meteor bisa dilihat."

Gerhana bulan akan bisa disaksikan pada 28 Juli mulai pukul 00.14 WIB.

Baca: Inilah Tiga Waktu Bagi Jemaah Haji Perempuan ke Raudha

Sementara untuk gerhana bulan total atau Blood Moon, dapat disaksikan mulai pukul 02.30 WIB.

Puncak gerhana bulan total akan terjadi pada pukul 03.21 WIB.

Cara Mudah Memotret Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Pakai HP Android & iPhone
Cara Mudah Memotret Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Pakai HP Android & iPhone (astrofotografi)

Ada 2 Meteor yang Hujani Bumi

Sebagai fenomena unik, tentunya masyarakat mengharapkan dapat melihat meteor yang terjadi pada satu bulan ini.

Hujan meteor Kaprikornid yang akan terjadi pada 8 Juli hingga 10 Agustus 2018 nanti.

Mengutip dari artikel terbitan Bobo.grid.id, sesuai namanya hujan meteor Kaprikornid ini akan terlihat berasal dari rasi bintang Capricorn alias Kaprikornus.

Baca: Pertama di Asian Games 2018, Pembuktian Jafro Megawanto Pilot Indonesia Kelas Dunia Cabor Paralayang

Meteor Delta Akuarid

Sesuai dengan namanya, hujan meteor ini akan terlihat berasal dari rasi bintang Kaprikornus atau Capricorn.

Rasi bintang ini sendiri akan berada di langit sebelah tenggara.

Sayangnya, hujan meteor ini termasuk hujan meteor minor, yaitu hujan meteor dengan intensitas yang kecil.

Jadi, kita hanya bisa melihat sekitar lima meteor per jam saat puncaknya pada tengah malam.

Menurut catatan American Meteor Security, hujan meteor Kaprikornid ini akan mencapai puncaknya pada tanggal 26-27 Juli 2018 nanti.

Baca: Ada Hujan Meteor, Berikut 5 Kejutan yang Bakal Kamu Jumpai Saat Gerhana Bulan Total 28 Juli Nanti

Baca: Demi Batu Meteor, Pria Ini Korbankan Semuanya Termasuk Istri. 16 Tahun Kemudian Semua Melongo

Meteor Delta Akuarid

Setelah hujan meteor Kaprikornid terjadi pada awal bulan, di akhir bulan kita bisa menikmati hujan meteor Delta Akuarid.

Sebenarnya, hujan meteor ini akan berlangsung mulai 15 Juli sampai 20 Agustus nanti.

Namun, puncak hujan meteor ini akan terjadi pada 29 Juli 2018 nanti.

Hujan meteor ini akan terlihat dari arah rasi bintang Akuarius atau Aquarius, tepatnya dekat bintang Delta Akuarii.

Pada puncaknya, kita bisa melihat sekitar 20 meteor per jam, tidak seperti hujan meteor Kaprikornid.

Baca: Sanksi Sriwijaya FC Bertambah, Selain Laga Usiran Hukuman Lainnya Menunggu

Baca: Bisa Mencapai 103 Menit, 7 Fase Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 Bisa Dilihat dari 5 Daerah Ini

Meteor-meteor ini merupakan sisa debu yang berasal dari komet 96P/Machholz.

Kita bisa mulai mengamati hujan meteor ini saat tengah malam sampai menjelang Matahari terbit.

Yang makin menarik, kedua hujan meteor ini bisa dilihat cukup menggunakan mata telanjang.

Dengan syarat, kita mengamatinya di daerah yang minim pencahayaan.

(Sripoku.com/Grid.Id)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved