Kisah Suami Istri Penjual Bambu yang Naik Haji Berkat Menabung di Celengan Bambu Selama 14 Tahun

Berkat kegigihannya menabung selama 14 tahun, Mukhlisah dan suaminya berkesempatan menunaikan ibadah haji pada tahun 2018.

Kompas.com

"Bapaknya memang tidak pernah tahu. Tahu-tahu ya waktu saya minta untuk buka dua celengan," timpal Mukhlisah.

Tahun 2010, usia tabungan dari Mukhlisah dalam celengan bambu diperkirakan sudah mencapai 10 tahun.

Karena takut uang ada yang rusak serta nominalnya juga diperkirakan cukup untuk mendaftar haji, Mukhlisah akhirnya memutuskan untuk membukanya.

Daftar haji

Berbekal uang tabungan itu, Abdul Chamid dan Mukhlisah akhirnya bisa mendaftarkan diri untuk berangkat haji.

"Waktu bayar, ada yang kami bayar dengan uang (logam) lima ratusan. Bawanya ya berat," ujar Mukhlisah sembari tersenyum. Untuk melunasi biaya haji sebesar Rp 36 juta per orang, Mukhlisah kembali melanjutkan tradisi menabungnya. Namun kali ini, istri dari Abdul Chamid itu memindahkan tempat menabungnya ke dalam celengan plastik.

Tradisi menabung untuk biaya ibadah haji yang dilakukan Mukhlisah berlangsung hingga cukup untuk ongkos berangkat ke Tanah Suci.

"Lama menabungnya, kira-kira 14 tahun lebih," katanya.

Pada tahun 2018, keduanya dijadwalkan berangkat menunaikan ibadah haji melalui embarkasi Surabaya.

Keduanya tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 79 dan dijadwalkan berangkat pada 13 Agustus 2018.

Sejak 5 tahun lalu, Abdul Chamid banting stir dari bekerja sebagai buruh pabrik menjadi penjual es tebu.

Dia berjualan es bercampur air perasan tebu setiap hari Minggu di Taman Kebonratu, Kepaksari, Jombang.

Abdul Chamid menuturkan, Minggu (15/72018) lusa, akan menjadi aktivitas berjualan es tebu terakhir sebelum dia dan istrinya berangkat ke Tanah Suci.

"Waktunya persiapan. Satu bulan lagi berangkat, tapi sampai sekarang kami belum persiapan apa-apa," ujarnya. Pada Jumat (13/7/2018) pagi menjelang siang, Abdul Chamid dan Mukhlisah selesai mengikuti kegiatan manasik haji di lapangan IPHI Jombang di bawah bimbingan KBIH Thoriqul Jannah.

Keduanya meninggalkan lokasi dengan naik motor matik sembari menenteng dua koper berukuran besar dan dua berukuran sedang yang nantinya akan dibawa ke Tanah Suci.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved