Pengelolaan Lahan
Site Species Matching Kunci Keberhasilan Pengelolaan Lahan Secara Lestari
Perencanaan yang strategis dan tepat sasaran sangat dibutuhkan dalam pembangunan suatu industri yang berbasis pada pertumbuhan tanaman
Kesalahan dalam menentukan jenis tanaman akan mendatangkan kerugian yang cukup besar.
Suatu tanaman akan tumbuh dengan baik bila tanaman tersebut memiliki kesesuaian antara syarat tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan tempat tumbuhnya.
Jika karakteristik lahan yang ada, dalam hal ini sifat fisik dan kimia tanah sesuai dengan kriteria sifat tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman HTI tersebut, maka akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
Proses kesesuain lahan ini telah diaplikasikan di beberapa HTI yang berorientasi pada Sustainable Forest Manajement.
Namun dalam kesempatan ini penulis akan memaparkan pengalaman penulis selama mengaplikasikan evaluasi kesesuaian lahan di HTI PT. Bumi Persada Permai (PT.BPP).
PT BPP yang memiliki lokasi HTI-nya di Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumsel dengan tipe lahan datar sampai dengan bergelombang, rata rata komposisi tanahnya didominasi oleh podsolik merah kuning, yang jika dikategorikan dengan tingkat kesuburan lahan, maka tipe tanah podsolik ini rata-rata memiliki tingkat kesuburan sedang sampai dengan rendah.
Memahami kondisi awal dari topograpi dan tingkat kesuburan tanah merupakan satu langkah dari beberapa langkah yang akan dilakukan didalam proses evaluasi kesesuaian lahan di PT BPP.
Proses Evaluasi kesesuaian lahan lebih tepatnya site species matching atau studi kesesuaian hidup tanaman yang dilakukan di PT BPP lebih menekankan pada bagaimana melakukan perbaikan kondisi lahan yang ada agar dapat sesuai dengan beberapa jenis spesies yang memang menjadi inti dari tanaman HTI yaitu Akasia dan Eucalyptus.
Sedangkan kita ketahui bersama, baik akasia maupun eucalyptus itu sendiri memiliki beberapa jenis yang memiliki kriteria sendiri untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal dengan mengutamakan azas sustainable forest manajement (manajemen hutan berkelanjutan).
Site spesies matching, langkah awal yang dilakukan oleh PT. BPP dalam melakukan pemetaan terhadap sebaran jenis tanah yang ada di lokasi penanaman/kebun. Untuk melakukan proses pemataan jenis tanah ini dibutuhkan waktu yang tidak sedikit karena survei yang dilakukan menggunakan sistem grid untuk beberapa lokasi yang diperkirakan memiliki tingkat kekomplesitasan yang tinggi.
Dari data survei ini akan didapatkan data-data yang akan digunakan untuk melakukan kesesuaian lahan tersebut terhadap kriteria tumbuh dari tanaman akasia maupun eucalyptus.
Dari beberapa data yang telah diambil di lapangan seperti yang telah disebutkan di atas, PT BPP melakukan pengkelasan terhadap jenis lahan yang ada, proses site matching ini dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli dari internal perusahaan, disertai juga dengan proses diskusi dan konsultasi dari beberapa tenaga ahli dari beberapa universitas.
Hasil yang didapat setelah melakukan pengkelasan terhadap lahan berdasarkan sarat tumbuh dari kedua jenis tanaman tersebut adalah penetuan ; \
1. Spesies tanaman yang akan ditanam;
2. Jenis, jumlah dan frekuensi pemupukan yang dibutuhkan di dalam setiap fase pertumbuhan tanaman;