News Video Sripo

Antoni dan Ummu Khonsa Berbagi Pengalaman Mendidik Aisyah Hingga Jadi Juara 3 Hafidz Qur’an

Aisyah Putri Binti Antoni Saputra (8) Juara 3 Hafidzah Qur’an Indonesia 2018 RCI, bericta-cita ingin memasangkan mahkota cahaya kepada orang tuanya

Penulis: Leni Juwita | Editor: Igun Bagus Saputra

laporan Wartawan Sripoku.com, Leni Juwita

SRIPOKU.COM.BATURAJA -- Aisyah Putri Binti Antoni Saputra (8) Juara 3 Hafidzah Qur’an Indonesia 2018 RCI, bercita-cita ingin memasangkan mahkota cahaya kepada orang tuanya di akhirat kelak.

“ Ingin memasangkan mahkota emas/cahaya kepada kedua orang” kata Aisyah dengan suara lantang. Itulah jawaban Aisyah saat ditanya motivasinya menghafal Al-Qur’an .

Acara Sharing Sesion Aisyah Hafidz Indonesia 2018 yang dipusatkan di Masjid As Sulton Komplek Perumahan Tiga Gajah Indah Kecamatan Baturaja Timur ini diselenggarakan oleh Yayasan Khoirunnaas Anfa’uhum Limnnaass.

Diacara yang dilaksnakan Senin , 4 Syawal 1439 H atau Senin (18/6/2018) ini khusus sharing kepada masyarakat OKU tips metode menghafal Al-Qur’an cara sepat, Cara orang tua mendidik Aisyah serta doa atau amalan sehari-hari orang tua Aisyah agar puterinya menjadi anak yang soleha cerdas dan berakhlak mulia.

Dikesempatan tanya jawab, terlihat animo hadirin yang ingin tahu cara orang tua mendidik Aisyah sehingga bisa focus menghafal Qur;an ditengah dahsayatnya “serangan “ teknologi informasi seperti gadget di era milenial.

Pertanyaan itu langsung dijawab oleh Ummu Khonsa (ibunda Aisyah) , bahwa sebagai orang tua Antoni Saputra (ayah) dan Ummu Khonsa (ibu) ini sangat memahami kebutuhan puterinya.

Pasangan muda ini mengatur seimbang jadual, antara menghapal Al-Quran, pelajaran sekolah dan waktu bermain Aisyah.

Kemudian Aisyah juga senantiasa diberi reward setiap berhasil menambah hafalan surat.

Penanya lainya ingin tahu tantangan lain selama proses menghafal Qur’an, menurut orang tau Aisyah karena puterinya terlahir bukan dari keluarga penghafal Al-Quran , sehingga butuh waktu memberi pemahaman kepada keluarga yang protes dengan ketatnya penggemblengan yang diterapkan kepada anak seusia Aisyah.

Awalnya keluarga berpikiran tidak perlu memaksakan anak harus hafal Qur’an cukup bisa membaca Al-qur’an saja sudah bagus.

Namun kegigihan Aisyah dalam menghafal Al-qur’an dan dukungan kedua orang tuanya mampu mematahkan stiqma lama yang beranggapan hafidz hanya bisa dilakukan oleh orang yang latar belakangnya memang penghafal Al’quran.

“ Intinya semua muslim bisa hafidz, asalkan bersungguh-sungguh dan niatkan karena Allah,” imbuh Ummu Khonsah seraya menambahkan terbukti di usia 8 tahun Aisyah sudah menjadi Hafidz Indonesia 2018 hafalan 17 juz, (Juz 1-10, Juz 29, Juz 30 dan juz lainnya loncat-loncat sesuai keinginan Aisyah) .

Prestasi yang diraih Aisyah antara lain Juara 2 Hafidz RCTI Tahun 2018, Juara 3 MHQ Golongan 10 juz Tingkat Nasional Tahun 2017.

Kemudian peserta termuda favorit seleksi Tilawatil Quran Tingkat Nasional Tahun 2017 dan Juara 1 di beberapa kejuaraan tingka Kota Maupun Provinsi.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved