Idul Fitri 1439 H
Mengintip Tradisi Lebaran 5 Kota di Nusantara, No 5 Grebek Syawal
Tradisi lebaran unik dari 5 kota di Indonesia yang dihimpun dari berbagai sumber.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
Meriam karbit adalah meriam besar yang terbuat dari kayu dengan diameter lebih dari 30 sentimeter.
Meriam ini akan dinyalakan di tepian Sungai Kapuas saat hari raya Idul Fitri tiba.
Baca: Gubernur Alex Noerdin Ajak Masyarakat Sumsel Lupakan Perselisihan dan Perbedaan
3. Binarundak di Motoboi Besar, Sulawesi
Di Motoboi Besar, Sulawesi Utara terdapat sebuah tradisi perayaan Idul Fitri yang bernama binarundak.
Binarundak adalah tradisi memasak nasi bersama-sama yang diselenggarakan hingga 3 hari lamanya.
Dalam binarundak masyarakat bersama-sama memasak nasi bernama nasi jaha yang dimasukkan ke dalam batang-batang bambu berlapis daun pisang.
Nasi bambu tersebut kemudian dibakar.
Menariknya, proses pembakaran bambu dilakukan di lapangan atau jalanan.
Nasi jaha yang telah matang akan dinikmati masyarakat dan perantau yang pulang kampung secara bersama-sama.
Binarundak bukan sekadar ritual hari raya, melainkan juga ajang untuk menjalin tali silaturahmi antarwarga masyarakat.
Baca: Unggah Foto Bersama Ortunya, Felix Siauw Tulis Ungkapan Menyentuh Hingga Minta Doa Hidayah
4. Perang Topat di Lombok Barat, NTB
Di Pulau Lingsar, Lombok Barat ada tradisi lebaran unik yang disebut perang topat.
Perang topat merupakan tradisi saling melempar ketupat yang dilakukan sekitar satu minggu setelah Idul Fitri.
Masyarakat Muslim setempat percaya bahwa dengan melakukan perang topat, doa-doa yang mereka panjatkan akan dikabulkan.
5. Grebeg Syawal di Yogyakarta