Kisah 9 Musisi, Artis Top Jadi Pendakwah, Tergetar Sebut Nabi Muhammad dan Lihat Teman Over Dosis
Sakti yang dulu dikenal sebagai personel Sheila On 7 memilih hengkang dari grup band yang membesarkannya pada 2006 lalu.
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM-Meski urakan dan hidup tak menentu serta bebas oleh ingar bingarnya dunia artis dan musik, namun tidak semuanya brengsek.
Sebab, banyak dari mereka yang kemudian bertobat dan memilih jalan sebagai pendakwah.
Ada yang benar-benar meninggalkan dunia artisnya, tetapi ada juga yang masih eksis, tetapi memilih peran sesuai dengan keyakinannya.
Adapula yang tetap menjadi musisi tetapi lebih kepada jalur dakwah.
Setidaknya ada 9 artis top yang kemudian memiliih jalan sebagai pendakwah dan kemudian mantap menjalani profesinya
Berikutnya ini 9 artis menjadi pendakwah dan berikut kisah-kisag pertobatannya yang mengharukan dan patut menjadi contoh:
1. Akrie Patrio
Akrie Falaq atau yang lebih dikenal dengan Akrie Patrio ini dulunya terkenal sebagai pelawak grup Patrio bersama Eko Patrio dan Parto Patrio.
Sejak mereka bubar, Akrie merambah ke dunia seni peran. Perannya sebagai Ustaz Ferry dalam sinema Ramadan, Para Pencari Tuhan ternyata membuat Akrie berubah menjadi pendakwah hingga saat ini.
Akri mantap berdakwah dan lebih banyak memiliki sientron religi. Meski sibuk berdakwa, dia tetap tidak melupakan asalnya, karena namanya dibesarkan oleh Patrio dan mereka kerap kumpul dan masih tampil bersama.
2. Harry Moekti
Siapa yang tida kenal sosok yang satu ini.
Sebelum menjadi pendakwah, Harry Moekti adalah seorang rocker. Pria kelahiran Cimahi 58 tahun lalu ini merupakan salah satu rocker papan atas Indonesia.
Selama kariernya, Harry telah mengeluarkan tujuh album, termasuk album terakhir berjudul Di Sini yang dibuat saat ia sedang belajar menekuni Islam.
Kini, jalan Tuhan menjadi pilihan Harry Moekti. Dia makin mantap berdakwah sembari tidak meninggalkan asanya sebagai rocker.
3. Oki Setiana Dewi

Untuk ustadzah yang satu ini tentu kamu tidak asing. Ustadzah yang kerap muncul di layar kaca televisi ini memang seorang wanita yang multitalenta.
Sebagaimana diketahui, sebelum memilih jalan menjadi seorang pendakwah, Ustadzah oki dikenal sebagai artis sinetron dan artis layar lebar.
Beberapa film yang dibintanginya pun sempat menjadi film favorit bagi pecinta layar lebar di Indonesia. Seperti film Ketika Cinta bertasbih 1 dan 2, Demi Cinta, dan membintangi beberapa sinetron seperti Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan, Anak-anak Manusia, dan sinetron Dari Sujud ke Sujud.
Oki Setiana Dewi memang menekui beberapa kegiatan. Termasuk melanjutkan studynya seperti dilansir dari wowchannelz, kini dia tengah menjalani studi S3 jurusan Pengkajian Islam konsentrasi Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Ingin lebih memperdalam ilmu seputar Islam, ia bersemangat karena mendapat dukungan dari suami, Ory Vitrio.
Selain itu beberapa kegiatan diikutinya seperti 5 sampai 19 Maret 2017 silam, selama dua minggu mengikuti pertukaran pelajar bernama Australia-Indonesia Muslim Exchange Program. Oki mengikuti program tersebut untuk mendapatkan beasiswa.
4. Kini dia makin mantap berdakwah.
Irvan Rotor

Irvan Sembiring atau akrab disapa Irvan Rotor juga berpindah haluan dari gemerlapnya dunia musik ke dunia dakwah. Gitaris band thrash metal legenda bernama Rotor ini memutuskan meninggalkan bandnya kemudian memilih mendalami agama dan menjadi dai.
Ia merasa impiannya sudah tercapai dengan berada di puncak karir hingga bisa ke Amerika untuk mengejar karirnya.
Tapi jiwa musiknya yang kembali bergejolak membuat dirinya membangkitkan lagi Rotor pada 2010 meskipun ia tetap menjadi dai.
Dikutif dari go muslim, dagi peminat musik cadas pasti mengenal group band trash metal, Rotor. Band ini merupakan perintis musik cadas, seperti namanya, Rotor yang merupakan baling-baling dari mesin bersuara bising maka demikianlah dentuman dari aliran musik yang dibawakan Rotor. Namun siapa sangka sosok gondrong dan urakan di balik berdirinya Rotor, kini telah berbalik 180 derajat dari kehidupan yang terlihat saat itu.
Irvan Sembiring, ia merupakan pendiri Rotor band metal legendaris di kancah musik keras Tanah Air. Selepas keluar dari Sucker Head pada 1988, Irvan mendirikan Rotor pada 1992. Untuk musik bergenre seperti ini, Rotor termasuk band papan atas di Indonesia, "Kami dulu raja dirajanya metal, orang pasti mengenal Rotor, paling enggak tahu namalah," ungkapnya.
Namun kejayaan bermusik yang pernah diraihnya hanya sekadar numpang singgah saja, tidak terus melekat selama-lamanya. Meskipun pernah berambisi untuk dapat bersaing di kancah internasional namun ternyata hal itu menggiringnya ke pintu kesadaran akan makna hidup di dunia.
Berawal dari band pembuka konser Metalica pada 1993, Irvan bersama dua orang temannya, Judapran dan Jodie, berangkat ke Amerika. Mereka mengadu nasib di negeri Paman Sam agar dapat menjadi seperti Sepultura Band asal Brazil yang telah sukses di kancah Internasional. Lagu-lagu Sepultara pun sering dibawakan Rotor saat manggung, namun ternyata impian Irvan dan kedua temannya harus kandas begitu saja, karena ketatnya persaingan yang ada di sana dan mereka tidak dapat menembusnya.
Segala upaya dicoba terus oleh tiga orang anak metal Indonesia ini, namun tetap saja mereka tidak dapat berhasil menaklukkan belantika musik Amerika. Karena tidak mendapat ruang manggung di Amerika akhirnya kondisi keuangan mereka pun makin menipis. Maka untuk bertahan hidup di negeri Paman Sam, mereka mencari kehidupan dengan caranya masing-masing. Jodie ke San Fransisco dan Judha ke Alabama bekerja di pengolahan ayam, sedangkan irfan hanya menetap di Los Angles dan tak lama setelah itu mereka memutuskan untuk pulang ke Tanah Air.
Sepulangnya dari Amerika, mereka bertiga pecah dan mendirikan band masing-masing, Jodie membentuk band Getah, sedangkan Judhapran meninggal dunia akibat over dosis narkoba adapun Irfan mendirikan label Rotorcorp bersma Krisna Sadrach dari band Sucker Head. Namun tak lama setelah kematian Judhapran pada 1998 Jodie yang pernah menikahi Ayu Azhari pun meninggal dunia akibat over dosis.
Memasuki tahap pencarian tujuan hidup pada 1997, tibalah ia di toko buku di wilayah Jakarta. Saat itu ia langsung tertuju pada buku berjudul "The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History" yang ditulis oleh Michael H. Hart. Membuka isi buku itu ia pun heran karena tertulis nama Nabi Muhammad SAW sebagai orang nomor 1 yang memiliki pengaruh di dunia. Dari sinilah ia terus mencari apa dan bagaimana hal itu dapat terjadi.
Penasaran dengan sosok Nabi Muhammad SAW, akhirnya mengantarkan Irvan untuk mencari bagaiamana kiprah dan kepribadian manusia kekasih Allah tersebut. Pada tahun 1998 ia memutuskan untuk mencari ustadz yang dapat menjelaskan tentang perkara tersebut, sampai akhirnya setelah malang melintang dari masjid ke masjid dan mengikuti beberapa pengajian, pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1970 ini akhirnya bertekad meninggalkan hingar bingar dan kehidupan urakan yang pernah ia jalani.
Semenjak memantapkan hati untuk berhijrah, Irvan lebih sering mengunjungi masjid dan beriktikaf. Padahal sebelumnya ia jarang sekali ke masjid, namun kini baginya masjid adalah tempat yang menyejukkan dan menentramkan jiwa, menurutnya masuk ke dalam masjid itu ibarat ikan di dalam air tidak merasa sesak bernafas.
5. Astri Ivo
Memilih hengkang dari dunia keartisan, Astri Ivo kini lebih fokus ke dunia dakwah. Wanita kelahiran 21 September 1964 memulai menjadi pendakwah sejak tampil sebagai presenter acara keagamaan.
Setelah itu ia mulai mengisi acara keagamaan dan menjadi pendakwah di berbagai tempat.
6. Pipik Dian Irawati

Banyak orang mengenal perempuan ini sebagai istri pendakwah almarhum Ustaz Jefri Al Bukhori. Tapi selain sebagai istri ustaz, sejatinya Pipik adalah seorang penyanyi. Ia sempat berduet dengan Uje pada lagu Sholawat Badar dan Thola'al Badru.
Selain itu, Pipik juga pernah bergabung dengan grup musik rohani Fatimah Voice bersama Puput Melati dan Nia Paramitha.
Aktivitas mendampingi Uje ternyata menjadi bekal Pipik meneruskan jejak sang suami. Pascameninggalnya Uje, Pipik mulai dikenal sebagai pendakwah hingga saat ini.
7. Peggy Melati Sukma

Jika dulu Peggy Melati Sukma dikenal sebagai tokoh yang centil dalam sinetron Gerhana, maka image berbeda ada pada dirinya saat ini.
Peggy saat ini dikenal sebagai pendakwah yang mempunyai pembawaan sangat santun.
Selain bersyiar di jalan agama, Peggy juga fokus sebagai penggiat sosial.
8. Sakti SO7
Sakti yang dulu dikenal sebagai personel Sheila On 7 memilih hengkang dari grup band yang membesarkannya pada 2006 lalu.
Ia kemudian menghabiskan waktunya mendalami agama.
Nama Sakti pun sudah tidak dia pakai lagi dan digantikan dengan nama Salman Al Jugjawi.
Saat ini Salman Al Jugjawi memilih menetap dan berdakwah di daerah asalnya Jogja.
9.Derry Betrayer

Kehidupan Derry Sulaiman berubah drastis. Setelah memutuskan bertobat, mantan gitaris band metal Betrayer itu kini menjelma menjadi seorang pendakwah, dan penyanyi religi. Seperti apa kisahnya?
Dikisahkan, Derry memutuskan hengkang sebagai gitaris Betrayer pada 1998. Pria bernama asli Deri Guswan Pramona itu kemudian hijrah ke Bali untuk meningkatkan kariernya.
"Saya niatnya mau bikin band yang lebih dahsyat lagi, yang lebih gila. Karena di Jakarta kan nggak sebebas Bali. Saya pengen jadi orang gila, pengen hidup bebas, jauh dari aturan-aturan. Namanya underground itu kan pemberontakan jiwanya," kenangnya.
Setelah menetap di Bali, Derry bersama teman-temanya lalu membentuk band metal 'Born by Mistake'. Usai merampungkan sebuah album, ia pun memberitahukan seniornya Irfan Sembiring yang merupakan pendiri band trash metal legendaris, Rotor.
Namun bukannya mendapat pujian, Derry justru sangat terperangah dengan jawaban sang senior. Bukannya dipuji atau diberi dorongan, Derry malah disuruh bertobat, dan mendekatkan diri ke Tuhan.
"Dia (Irfan) suruh saya ke masjid. Katanya, dunia ini nggak lama, hanya sementara. Jangan gaul sama ahli dunia terus. Saya jadi nggak nyambung. Kenapa Bang Irfan yang saya tahu dulu orangnya metal, brutal, tiba-tiba berubah ngomong agama. Ini ada apa?" katanya.
Semenjak diceramahi Irfan, pria kelahiran Saniangbaka, Sumatera Barat, 1 Agustus 1978 itu hidup dalam kegalauan. Namun sejak itu pula, ia mulai memikirkan tentang tujuannya hidup.
Derry pun sempat menghadapi cobaan ketika putra caktiknya melarikan diri. Alyssa anaknya, memang sebelumnya tinggal bersama ayah kandungnya. Semenjak ayah kandungnya meninggal dunia dan ibunya menikah dengan Ustadz Derry, Icha pun harus ikut tinggal bersama.
Alyssa kurang lebih menghabiskan waktu selama satu bulan kabur di Bali. Sang ibu, Jodha, akhirnya datang ke Pulau Dewata untuk menjemput Icha kembali pulang ke Jakarta.
Icha sempat menghilang dan kabur ke Bali, untu kemudian kembali lagi dan masalahnya sudah selesai.