Kisah 9 Musisi, Artis Top Jadi Pendakwah, Tergetar Sebut Nabi Muhammad dan Lihat Teman Over Dosis
Sakti yang dulu dikenal sebagai personel Sheila On 7 memilih hengkang dari grup band yang membesarkannya pada 2006 lalu.
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
3. Oki Setiana Dewi

Untuk ustadzah yang satu ini tentu kamu tidak asing. Ustadzah yang kerap muncul di layar kaca televisi ini memang seorang wanita yang multitalenta.
Sebagaimana diketahui, sebelum memilih jalan menjadi seorang pendakwah, Ustadzah oki dikenal sebagai artis sinetron dan artis layar lebar.
Beberapa film yang dibintanginya pun sempat menjadi film favorit bagi pecinta layar lebar di Indonesia. Seperti film Ketika Cinta bertasbih 1 dan 2, Demi Cinta, dan membintangi beberapa sinetron seperti Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan, Anak-anak Manusia, dan sinetron Dari Sujud ke Sujud.
Oki Setiana Dewi memang menekui beberapa kegiatan. Termasuk melanjutkan studynya seperti dilansir dari wowchannelz, kini dia tengah menjalani studi S3 jurusan Pengkajian Islam konsentrasi Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Ingin lebih memperdalam ilmu seputar Islam, ia bersemangat karena mendapat dukungan dari suami, Ory Vitrio.
Selain itu beberapa kegiatan diikutinya seperti 5 sampai 19 Maret 2017 silam, selama dua minggu mengikuti pertukaran pelajar bernama Australia-Indonesia Muslim Exchange Program. Oki mengikuti program tersebut untuk mendapatkan beasiswa.
4. Kini dia makin mantap berdakwah.
Irvan Rotor

Irvan Sembiring atau akrab disapa Irvan Rotor juga berpindah haluan dari gemerlapnya dunia musik ke dunia dakwah. Gitaris band thrash metal legenda bernama Rotor ini memutuskan meninggalkan bandnya kemudian memilih mendalami agama dan menjadi dai.
Ia merasa impiannya sudah tercapai dengan berada di puncak karir hingga bisa ke Amerika untuk mengejar karirnya.
Tapi jiwa musiknya yang kembali bergejolak membuat dirinya membangkitkan lagi Rotor pada 2010 meskipun ia tetap menjadi dai.
Dikutif dari go muslim, dagi peminat musik cadas pasti mengenal group band trash metal, Rotor. Band ini merupakan perintis musik cadas, seperti namanya, Rotor yang merupakan baling-baling dari mesin bersuara bising maka demikianlah dentuman dari aliran musik yang dibawakan Rotor. Namun siapa sangka sosok gondrong dan urakan di balik berdirinya Rotor, kini telah berbalik 180 derajat dari kehidupan yang terlihat saat itu.
Irvan Sembiring, ia merupakan pendiri Rotor band metal legendaris di kancah musik keras Tanah Air. Selepas keluar dari Sucker Head pada 1988, Irvan mendirikan Rotor pada 1992. Untuk musik bergenre seperti ini, Rotor termasuk band papan atas di Indonesia, "Kami dulu raja dirajanya metal, orang pasti mengenal Rotor, paling enggak tahu namalah," ungkapnya.
Namun kejayaan bermusik yang pernah diraihnya hanya sekadar numpang singgah saja, tidak terus melekat selama-lamanya. Meskipun pernah berambisi untuk dapat bersaing di kancah internasional namun ternyata hal itu menggiringnya ke pintu kesadaran akan makna hidup di dunia.
Berawal dari band pembuka konser Metalica pada 1993, Irvan bersama dua orang temannya, Judapran dan Jodie, berangkat ke Amerika. Mereka mengadu nasib di negeri Paman Sam agar dapat menjadi seperti Sepultura Band asal Brazil yang telah sukses di kancah Internasional. Lagu-lagu Sepultara pun sering dibawakan Rotor saat manggung, namun ternyata impian Irvan dan kedua temannya harus kandas begitu saja, karena ketatnya persaingan yang ada di sana dan mereka tidak dapat menembusnya.
Segala upaya dicoba terus oleh tiga orang anak metal Indonesia ini, namun tetap saja mereka tidak dapat berhasil menaklukkan belantika musik Amerika. Karena tidak mendapat ruang manggung di Amerika akhirnya kondisi keuangan mereka pun makin menipis. Maka untuk bertahan hidup di negeri Paman Sam, mereka mencari kehidupan dengan caranya masing-masing. Jodie ke San Fransisco dan Judha ke Alabama bekerja di pengolahan ayam, sedangkan irfan hanya menetap di Los Angles dan tak lama setelah itu mereka memutuskan untuk pulang ke Tanah Air.