Ramadan 2018

Turap 10 Ulu Jadi Pilihan Warga Palembang untuk Ngabuburit

Dengan nilai jual Sungai Musi, Jembatan Ampera, angin spoy-spoy dan matahari tenggelam membuat para pengunjung yang datang betah

Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/WAHYU KURNIAWAN
Dua warga ngabuburit (menunggu waktu berbuka) di Turap 10 Ulu Palembang, Selasa (29/5/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ngabuburit adalah sebuah tradisi menunggu buka puasa.

Banyak macam kegiatan yang dilakukan untuk menunggu beduk maghrib.

Seperti jalan-jalan sore, mencari makanan untuk berbuka, hingga berduaan di tepi Sungai Musi.

Di Palembang sendiri yang sudah banyak tempat wisata dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunggu beduk maghrib.

Turap yang terletak di kawasan 10 Ulu ini menjadi salah satu tempat nongkrong warga sekitar.

Baca: Gadis Cantik Asal Malaysia Ini Pilih Ngabuburit ke Alquran Akbar Gandus

Dengan nilai jual Sungai Musi, Jembatan Ampera, angin spoy-spoy dan matahari tenggelam membuat para pengunjung yang datang betah berlama-lama berada di pinggir Sungai Musi.

Pantauan Sripoku.com, Selasa (29/5/2018) sore, muda-mudi maupun dewasa cukup banyak yang datang ke tempat ini.

Mereka datang sendirian maupun berkelompok.

Kegiatan yang dilakukan pun beragam seperti ngobrol santai, melihat arus lintas kapal yang melintas di Sungai Nusi dan juga berfoto untuk mengabadikan momen.

Tina dan Yudi, sepasang kekasih yang datang dari Jakabaring mengatakan, ngabuburit di sini cukup asik.

Baca: Nikah Lagi dengan Pramugari Cantik & Berjilbab, Tommy Kurniawan Ajak Istri Ngabuburit ke Surabaya

Banyak anginnya dan membuat tidak terasa kalau sedang puasa.

Terlebih lagi sunset yamg membelah Jembatan Ampera bikin tambah nyaman.

"Mumpung hari libur ya dimanfaatin aja buat ngabuburit di sini. Tempatnya nyaman, luas, sejuk dan pokoknya menarik deh," jelas Tina.

Tina berharap kepada pemerintah untuk mempercantik lagi turap yang ada di 10 Ulu Palembang.

Baca: Ketua KPU Palembang Sebut Pilkada Saat Ini Miliki Potensi Konflik Cukup Tinggi

Bukan hanya sekedar dinding pembatas tanah dan air saja, tetapi dipercantik dengan adanya mural ataupun apalah asal tidak merusak keasrian.

"Kalau dipercantik kan lebih enak lagi, tambah nyaman mungkin juga bisa jadi menghasilkan uang untuk masyarakat sekitar kalau di sini rami," ujarnya.

Dengan panjang turap lebih kurang dari 100 meter itu, yang dikabarkan menghabiskan dan miliaran itu memang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melepas penat.

Baca: BREAKING NEWS : Terjadi Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Ini Videonya

Baca: 2 Tewas dan 2 Hilang, Ini Data Lengkap Korban Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi

Baca: Mencekam! Kisah Edi Sucipto, Korban Kecelakaan Speedboat Selamatkan 2 Anak dan Istrinya

Baca: Arus Air Sungai Musi Sangat Deras, Basarnas Kesulitan Cari Korban Kecelakaan Speedboat

Baca: Kecelakaan Speedboat, Puluhan Korban Sempat Terbawa Arus Ratusan Meter

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved