Jika Tiap Rumah Punya Alat Ini, Masalah BBM dan Sampah Bisa Diatasi

Ketergantungan akan plastik di Indonesia dinilai masih tinggi. Namun tingginya ketergantungan itu belum disertai dengan kesadaran

Editor: Bedjo
https://otomotif.kompas.com/
GP 007, alat pengolahan sampah plastik yang dibuat Dimas Bagus Widjanarko. Dimas adalah aktivis lingkungan yang akan menempuh perjalanan sejauh 1.200 kilometer menyusuri Pulau Jawa dan Bali. menggunakan Vespa Super tahun 1977 yang menggunakan bahan bakar dari hasil pengolahan sampah plastik. (Kompas.com/Alsadad Rudi) 

SRIPOKU.COM , Jakarta - Ketergantungan akan plastik di Indonesia dinilai masih tinggi. Namun tingginya ketergantungan itu belum disertai dengan kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap kelestarian alam.

Berita Lainnya:
Ternyata Menjanjikan, Industri Daur Ulang Sampah Plastik

Plastik sering digunakan untuk sekali pakai, setelah itu dibuang begitu saja. Padahal dari hasil penelitian, dibutuhkan waktu hingga 500 tahun agar plastik bisa hancur dan terurai di alam.

Kondisi itu tidak hanya terjadi dalam kehiduan sehari-hari di permukiman, tapi bahkan di gunung-gunung yang jadi tempat pendakian.

Hal itulah yang diakui pernah dilihat oleh Dimas Bagus Widjanarko, seorang aktivis lingkungan yang sering mendaki gunung.

Sampah yang berhasil dikumpulkan dari Gunung Semeru, dalam kegiatan operasi bersih bertajuk Sapu Jagad yang digelar oleh Trashbag Comunity, pada 2015 di 15 gunung secara serentak. Tahun 2017 ini kembali diadakan di 17 gunung serentak mulai 15 - 24 Agustus 2017. (Dokumentasi Kegiatan Trashbag Community).

Dari 2013 hingga 2014, Dimas dan rekan-rekannya sering menemukan banyaknya sampah plastik di jalur pendakian. Mereka pun tergugah bagaimana caranya agar sampah plastik ini bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna.

"Ada salah satu teman yang mengatakan plastik ternyata mengandung minyak," kata Dimas saat ditemui Kompas.com di Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran, Jakarta, Sabtu (19/5/2018).

Sejak 2014, Dimas dan rekan-rekannya yang tergabung di Gerakan Tarik Plastik (Get Plastic) mulai mengembangkan alat khusus yang bisa mengolah sampah plastik menjadi minyak.

Baca juga: Kaka dan Ridho Slank Bawa Tempat Minum demi Kurangi Sampah Plastik

Dimas menyebut alat yang mereka buat ini dapat mengolah maksimal 10 kilogram sampah plastik menjadi 10 liter minyak mentah. Caranya dengan memanaskan sampah plastik hingga suhu 400 derajat.

Dimas Bagus Widjanarko saat ditemui di Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran, Jakarta, Sabtu (19/5/2018). Tampak Dimas tengah menuangkan bahan bakakr minyak hasil dari pengolahan sampah plastik ke Vespa Super yang akan digunakannya touring Jakarta-Bali. (Kompas.com/Alsadad Rudi)

Setelah mencapai suhu tersebut, Dimas menyebut sampah plastik akan berubah menjadi gas. Gas itulah yang kemudian dipecah menjadi minyak mentah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved