Sleep paralysis atau Ketindihan Setan Saat Tidur Hanya Mitos? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Yuk simak penjelasan ilmiah tentang mitos ketindihan saat tidur yang dilansir dari dokter cantik Clarin Hayes.
SRIPOKU.COM - Tidur adalah salah satu cara untuk mengistirahatkan badan dan fisik.
Saat tidur seringkali manusia mengalami gangguan atau biasanya disebut dengan ketindihan.
Banyak orang percaya dengan adanya mitos ketindihan saat tidur atau dalam bahasa medisnya disebut dengan sleep paralysis.
Kejadian ketindihan ini berlangsung beberapa detik hingga menit dengan kondisi badan kaku saat tidur tetapi pikiran sudah setengah sadar sehingga seakan-akan kita sudah sadar tetapi tidak bisa bergerak untuk bangun dan seringkali disertai dengan bayangan makhluk halus yang seolah sedang menghantui kita, kadang bayangannya sampai ada yang seolah mencekik kita.
Saat kita seolah sedang dicekik oleh makhluk halus sehingga kita merasakan sesak napas.
Yuk simak penjelasan ilmiah tentang mitos ketindihan saat tidur yang dilansir dari dokter cantik Clarin Hayes.
1. Tindihan sebenarnya hanyalah mitos
Dalam dunia medis ini telah dilakukan penelitian yang menjelaskan terjadinya tindihan atau sleep paralysis.
Sebenarnya mempunyai penjelasan ilmiah yaitu seseorang ketika tidur mengalami 4 fase, yaitu fase saat masih setengah sadar, fase mulai tertidur dalam, fase tidur lebih dalam dan terkahir adalah fase rapid eye movement (REM), dalam fase inilah terjadinya mimpi.
Dalam kondisi normal orang tidur, fase tersebut terjadi secara berurutan tetapi jika fase tersebut terjadi secara tidak berurutan atau dari fase pertama langsung meloncat pada fase keempat, maka akan terjadi gangguan saat tidur atau yang disebut dengan sleep paralysis.
2. Sleep paralysis juga bisa terjadi saat kita sedang tidur dan terbangun di tengah-tengah fase tidur
Saat otot-otot kita sedang disitirahatkan atau sedang lumpuh tidak bisa bergerak, tetapi pikiran kita terbangun sehingga terasa seperti bangun atau sadar tetapi anggota badan kita tidak bisa digerakkan seperti tertahan atau ditekan oleh seseorang.
3. Sleep paralysis ada penyebabnya