Bom Bunuh Diri Surabaya
Waspada! Dalang Bom Surabaya Bukan Dita, Otaknya Masih Buron, Informasi Rahasia Polisi Bocor!
Densus 88 Antiteror Mabes Polri setidaknya sudah menciduk puluhan diduga teroris dan jaringan teroris di sejumlah daerah.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM - Kerja keras Kepolisian dengan dibantu TNI dengan menurunkan pasukan elit Satgultor 81 Kopassus, akhirnya mulai menampakkan hasil.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri setidaknya sudah menciduk puluhan diduga teroris dan jaringan teroris di sejumlah daerah.
Terakhir, beberapa jam lalu Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan di Perum AURI, Kelurahan Lemah Putro, Sidoarjo, Rabu (16/5).
Kemudian beberapa jam setelahnya Densus 88 Antiteror juga melakukan penangkapan terduga teroris lainnya di Sidoarjo.
Ada satu orang terduga teroris yang ditangakap beserta sejumlah barang bukti.
Penangkapan tersebut terjadi di sebuah rumah di Perumahan AL Blok G VII, Nomor 5, Desa Sugihwaras, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Kamis (17/5) dini hari. Terduga teroris yang ditangkap bernama Dicky Lesamana (49) yang mengontrak di rumah milik anggota TNI AL tersebut.
Dicky ditangkap oleh Densus 88 karena diduga terlibat dalam jaringan teroris.
Dalam penggerebekan di rumah tersebut, Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti seperti dokumen jihad dan busur panah.
"Dicky diperiksa oleh Tim Densus 88 di dalam rumahnya. Setelah selesai pemeriksaan diamankan, kemudian dimasukkan ke mobil," kata salah satu petugas dari Polresta Sidoarjo yang tidak mau disebut namanya, Kamis (17/5/2018) dini hari.
Selain itu, Densus 88 juga menggerebek Perumahan Sumbertaman, Kota Probolinggo, Rabu (16/5/2018) malam.
Hasilnya, polisi menangkap tiga terduga teroris tanpa perlawanan. Awalnya, tim menggeledah satu rumah bercat hijau dan mengamankan satu orang.
Baca:
Nyatakan Perang! Ini Kekuatan Mengerikan Pasukan Elit Satgultor 81 TNI Siap Tumpas Habis Teroris
Sisi Lain Bom Surabaya, Kisah Haru Di Balik Ruang IGD Korban Bom Bunuh Diri Gereja
Tim lalu meluncur ke mushala di kompleks perumahan sehingga meembawa dua orang terduga teroris.
“Ketiga terduga teroris diperiksa di Mapolresta Probolinggo. Mereka adalah F, F dan H. Mereka bertiga kemungkinan ada kaitannya dengan teror bom Surabaya,” kata Kapolresta AKBP Alfian Nurrizal, Kamis (17/5/2018) dini hari.
Otak Bom Surabaya Bukan Dita

Setelah ditetapkan sebagai dalang bom Surabaya, Dita Oepriyanto ternyata bukanlah otak sebenarnya.
Pelakunya masih bebas berkeliaran dan dalam buruan aparat.
Dita Oeprianto, warga Rungkut, Surabaya awalnya diduga kuat sebagai pimpinan aksi bom bunuh diri sekaligus operator di lapangan.
Dita sendiri telah tewas bersama istri dan empat anaknya. Dita mengajak istri dan anak-anaknya menjadi pelaku bom bunuh diri.
Dita telah mendoktrin istri dan anak-anaknya, mereka harus ikut beraksi agar nanti bisa masuk surga bersama-sama.
Masyarakat semula yakin Dita lah sebagai dalang serangan bom di Surabaya. Namun, belakangan ada informasi terbaru bahwa dalang sesungguhnya kemungkinan buka Dita.
Ada sosok lain yang lebih kuat, atasan Dita, yang merencanakan serangan teror.
Informasi itu diungkapkan seorang jurnalis koresponden media asing ABC Australia, David Lipson.
Baca:
Mobil Avanza Milik Terduga Teroris Mapolda Riau Disterilisasi, Polisi Temukan Sesuatu Mencurigakan
BREAKING NEWS: Diduga Barang Bukti Milik Teroris Ditemukan di Kawasan 23 Ilir Palembang
David menuliskan cuitan tentang dalang pengeboman di Surabaya.
Rabu (16/5/2018), David menuliskan sejumlah cuitan tentang kelanjutan kasus yang telah menewaskan sejumlah orang ini.
Pertama, terkait keterangan yang diberikan oleh Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian, yang akan mengajak personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk bergabung memburu teroris.
"Indonesia's Police Chief Tito has confirmed an anti-terrorist detachment of Kopassus (military's special forces unit) has joined the hunt for associates of the Surabaya bombings. Many Indonesians will be uneasy about Kopassus knocking on doors again".
Kedua, terkait inisial dalang pengeboman yang disebutkan secara gamblang oleh David.
David menuliskan Dita Oeprianto (sebelumnya ditulis Dita Supriyanto, red) bukan dalang pengeboman.
Seseorang berinisial AU diduga sebagai pelaku yang lebih senior yang merencanakan aksi ini.
Baca:
Sebelum Hadang Teroris dan Gugur Ipda Auzar Kirim Pesan Terakhir untuk Wakapolri, Dia Sangat Dekat
"Indonesian police say they've captured the leader of JAD in East Java. His initials are AU. They had been saying Dito (father of church bombing family) was the leader, but seems there's someone more senior".
Pada cuitan terakhir, David menuliskan ralat penulisan nama Dita yang sebelumnya ia tulis Dito.
"I mean Dita, not Dito. Fat fingers".
Berikut nama-nama 18 orang Diduga Teroris yang ditangkap :
1. Rizky Ardian Sulanjana, ditangkap saat pulang kerja di depan Graha pena pada Senin, (14/5) sekitar pukul 16.00 WIB
2. Abdullah Mashuri, ditangkap di Jalan Sidotopo Lor, Surabaya, saat mengirim roti pada Senin (14/5) sekitar pukul 08.00 WIB
3. Miftahul Munif, ditangkap saat akan berangkat kerja di bawah Jembatan Suramadu pada Senin (14/5) pukul 08.30 Wib
4. Boy Arfianza, ditangkap di rumahnya di daerah Lebak Rejo Utara 7/47, Kenjeran, Surabaya, Senin, (14/5) pukul 12.30 WIB
5. Agus Satrio Widodo, ditangkap di rumah kontrakan RT 02/RW 02, Kel. Urangagung, Sidoarjo bersama Ilham Fauzan (sudah meninggal) pada Senin (14/5) pukul 07.30 WIB.
6. Damayanti (istri Agus Satrio Widodo), ditangkap bersama dengan Agus Widodo, Ilham Fauzan dan Bety Rinawati Brojo di rumah kontrakan Agus Widodo pada Senin, (14/5)
7. Bety Rinawati Brojo, ditangkap bersama dengan Agus Widodo, Ilham Fauzan dan Damayanti di rumah kontrakan Agus Widodo pada hari Senin, (14/5)
8. Abdul Kahfi, ditangkap saat pulang kerja dari pasar Pandaan di Jalan Juanda, Jogosari, Pandaan, Pasuruan pada Selasa, (15/5)
9. Kristianto/Abi, ditangkap pada perjalanan di Jalan Tenaga, Turirejo, Kepuharjo, Karangploso, Malang pada Selasa (15/5) sekitar pukul 08.30 WIB
10. Wahyu Mega Wijayanti (istri Samsul Arifin atau Abu Umar), ditangkap di rumah kontrakan pada Selasa (15/5) sekira pukul 03.00 WIB bersama Samsul Arifin.
11. Syaqif Constantin Arsalan, ditangkap saat keluar rumah di Pucang Indah Lestari IV Jalan Srikaya A-28 RT.8/RW.2 Kebonagung, Purworejo, Pasuruan pada Selasa, (15/5)
12. Samsul Arifin atau Abu Umar, ditangkap di rumah kontrakan Selasa, (15/5) pukul 03.00 WIB bersama istrinya.
13. Emil Lestari (istri Ilham Fauzan) dan 1 orang anak umur 1 tahunan, diamankan pada saat penggeledahan rumah Ilham Fauzan pada hari Selasa, (15/5) sekitar pukul 19.30 Wib.
14. Suyanti (perempuan/istri Dedi Sulistiantono), diamankan pada saat penggeledahan rumah Ilham Fauzan pada Selasa, (15/5) sekitar pukul 19.30 Wib.
15. Ilham Fauzan atau Wicang (meninggal), ditangkap di rumah kontrakan Agus Widodo sata mengantar paket bom ke rumah Agus Widodo.
16. Budi Satrio, (meninggal dunia) melawan saat hendak ditangkap di rumah daerah Perum Puri Maharani blok A 3 no.A411, Masangan wetan, Sukodono, Sidoarjo hari Senin, (14/5) sekira pukul 07.30 WIB
17. Dedi Sulistiantono (meninggal dunia), ditangkap di Manukan kulon blok 19H/19, RT 11/RW 03, Manukan Kulon, Tandes, Surabaya. Pelaku melawan dengan senjata tajam saat berusaha ditangkap di rumah kos pada Selasa, (15/5) sekitar pukul 17.20 WIB
18. Anak balita yang tidak disebutkan namanya
Polisi telah melepas beberapa terduga teroris yang tidak terbukti memiliki bom atau terlibat dalam jaringan teroris.
Mereka yakni Arifin dan istrinya Ida, warga Jalan Kapi Sraba XI, Pakis, Kabupaten Malang. Juga warga Lebak Rejo yang sempat menjadi saksi yakni Boy Arfiansyah (29) dan Deniar Faurizal (28). (**)