BREAKING NEWS : Polisi Kembali Tangkap Diduga Teroris di Palembang, Kenakan Jaket Ojek Online
Belum juga dingin bom bunuh diri di Surabaya yang menewaskan puluhan orang, di 3 gereja, Rusun Sidoarjo dan Mapolres Surabaya.
Jenderal bintang dua ini menyebut pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap sisa terduga teroris yang melarikan diri tersebut.
"Sebetulnya tidak hanya dua, tapi yang tertangkap baru dua. Delapan orang merencanakan menyerang Polda Sumsel, enam melarikan diri," tandasnya.
Terkait pengembangan pemeriksaan terhadap dua terduga teroris yang ditangka Densus di KM 5, Zulkarnain mengatakan, dua terduga teroris yakni Heri Hartanto alias Abu Rahman (38) dan Hengki Satria alias Abu Ansor (39), masih menjalani pemeriksaan.

Diketahui yang rencananya mau menemui dosen, masih dalam penyelidikan Densus.
"Untuk dosen, kita masih menunggu keterangan dari Abdul Rahman. Kalau untuk Abu Ansor itu hanya ikut-ikutan saja. Memang dua orangini dibiaya oleh warga Riau yan namanya Daulai alias Opung, seorang pegawai PLN," ujar Zulkarnain.
Sebelumnya, dua terduga teroris diamankan polisi. Mereka ditangkap di KM 5 Palembang pada Senin (14/5) sore.
Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan keduanya merupakan warga Pekanbaru, Riau.
Mereka berangkat dari Riau dan rencananya akan ke Jakarta untuk membebaskan jaringan mereka di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Pegawai PLN Jadi Donatur
-Berdasarkan pengakuan AA (39) dan HK (38) dua terduga teroris asal Pekanbaru, Riau yang ditangkap di KM5,
Palembang, Senin (14/5) sore, mereka dibiayai berangkat ke Mako Brimob oleh seorang pegawai BUMN di Riau.
Polda Sumsel akan berkoordinasi dengan Polda Riau untuk menyelidiki keterlibatannya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pengakuan kedua terduga teroris itu masih dilakukan pendalaman.
Lantaran tempat tinggalnya berada di Pekanbaru, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke Polda Sumsel untuk dilakukan penyelidikan.
"Berdasarkan pengakuan AA, mereka dimodali pegawai PLN di Riau untuk berangkat ke Depok. Tapi itu kan baru keterangan, harus didalami. Kita komunikasikan dengan Polda Riau, Polresta Pekanbaru, dan Intel di sana," ungkap Zulkarnain, Selasa (15/5).
Zulkarnain menjelaskan, dalam penangkapan kedua pelaku petugas tidak menemukan barang bukti seperti bom atau alat untuk melakukan penyerangan. Namun, keduanya mengaku berangkat ke Mako Brimob Kelapa Dua untuk melakukan amaliah, yakni penyerangan.