Terungkap, Satu Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Surabaya Tolak Didoktrin Teroris, Hidupnya Beda

Namun, HAR terang-terangan menolak doktrin orangtuanya dan memilih hidup dengan caranya sendiri.

Editor: Siti Olisa
Polisi memeriksa seorang yang dicurigai membawa tas berisi bom di kawasan Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018). sekitar pukul 08.50 WIB, menyebabkan 4 anggota polisi dan 6 warga terluka.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) 

Namun, HAR terang-terangan menolak doktrin orangtuanya dan memilih hidup dengan caranya sendiri.

Baca: Inilah Keutamaan dan Pahala Salat Tarawih Berjamaah Yang Sangat Luarbiasa, Sayang Jika Ditinggalkan

Ia memilih untuk tetap bersekolah hingga hidup bersama neneknya.

"Ada satu anak dewasa yang di Rusun Wonocolo itu menolak ikut ajaran dari orangtuanya," kata Kapolda Jatim.

"Ia memilih untuk tetap bersekolah dan ikut dengan neneknya," lanjutnya.

HAR juga menjadi orang yang menolong dua adik bungsunya saat terluka akibat bom orangtuanya.

Ia melarikan kedua adiknya ke rumah sakit.

Sedangkan, orangtua HAR dan adik keduanya tewas karena bom sendiri.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Anak Anton Ferdiantono Tolak Doktrin Jadi Teroris, Hidup Berbanding Terbalik dari Ayah-Ibunya, http://jatim.tribunnews.com/2018/05/15/anak-anton-febrianto-ada-yang-tolak-doktrin-jadi-teroris-hidup-berbanding-terbalik-dari-ayah-ibunya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved