Bom Bunuh Diri Surabaya
Felix Siauw: Bencana Paling Besar adalah Saat Muslim Sendiri Takut Mengenal Agamanya
Padahal Islam itu justru solusinya, yang memahami Islam akan memahami pesan cinta yang lebih dari apapun.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Indonesia kembali berduka.
Setelah kabar duka menyelimuti semua masyarakat Indonesia atas kejadian mengerikan di tiga gereja serta rusun Sidoarjo disebut didalangi oleh jaringan teroris yang sama, yakni Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Kemarin pagi (14/5), Mapolrestabes Surabaya juga dihujani oleh teror bom bunuh diri.
Bahkan dalam aksinya yang menggunakan sepeda motor, terduga pelaku membonceng seorang wanita dan anak kecil.
Sungguh ironis dan menyayat hati seluruh masyarakat.
Kejadian ini tentu menjadi sorotan dan menarik perhatian berbagai pihak.

Salah satunya Ustadz Felix Siauw.
Setelah menuliskan tulisan cinta untuk Surabaya kemarin yang diunggahnya pada akun pribadinya, atau bisa lihat di sini :
Baca: Felix Siauw Tulis Surat Cinta untuk Surabaya, Netter Sedih hingga Sebut Fitnah Akhir Zaman
Kemarin sore ustad ini kembali mengunggah tulisan sedihnya, sebagai ungkapan empatinya terhadap kejadian teror bom yang belakangan seperti menghantui masyarakat indonesia.
Bagi yang belum tahu atau mengenalnya, Felix Siauw adalah seorang ustad beretnis Tionghoa-Indonesia.
Ia menjadi seorang mualaf semenjak masa kuliah dan bergabung menjadi salah satu aktivis gerakan Islam, Hizbut Tahrir Indonesia.
Ini tulisannya mengenai siapa dalang dibalik kejadian teror bom yang menjadi trending topik di kalangan masyarakat dan netizen.
Baca: Terungkap! Felix Siauw Beberkan, Siapa Dalang Dibalik Teror Bom di Surabaya! Tak Punya Hati!

Pagi ini, tepatnya satu jam yang lalu, ustad Felix kembali mengunggah tulisannya mengenai aksi teror bom.
Dalam akun Instagram pribadinya yang saat ini memiliki pengikut 1.9 juta, Ustad Felix menuliskan bagaimana kejadian ini memberikan dampak negatifnya kejadian ini bagi Islam.
Ia menuliskan jika, nantinya, orang-orang yang ikut rohis akan ditakuti sedangkan orang yang ke masjid akan menjadi teroris.
Inilah opini-opini yang sedang digiring oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Memanfaatkan kejadian ini demi kepentingan pribadi.
Begini tulisan selengkapnya :
Lebih Dari Teroris
Seolah tak habis suguhan demi suguhan yang memedihkan hati, satu demi satu kita saksikan teror bom menghantui negeri kita.
Jiwa-jiwa melayang, ketakutan menyebar.
Kekhawatiran merata, sumpah serapah, laknat dan kutukan juga tersampaikan hampir oleh seluruh kalangan, tak ada yang suka dengan aksi yang biadab semisal ini
Tapi ada yang lebih lagi dari aksi terorisme, yakni traumatis yang ditimbulkan oleh peristiwa ini, yang akan tertanam lebih lama dari ketakutan dan kekhawatiran sementara
Adalah foto itu, keluarga itu, bagaimana dua perempuan cilik yang berkerudung, ibunya yang berkerudung panjang, lengkap dengan ayahnya yang hitam jidatnya
Adalah cerita itu, bahwa sejak kecil sang ayah mengikuti rohis, lalu rajin mengkaji Islam, rajin shalat ke Masjid berjamaah dengan anak-anaknya, sangat Islami
Entah dipersiapkan atau tidak, mendadak Islam dan ketaatan pada Allah jadi bahan olok-olokan dan bully hari-hari ini.
Baca: Aurelie Moeremans: Teror Bom Surabaya Tak Ada Kaitannya dengan Islam! Jangan Mau Diadu Domba
Dikait-kaitkan seolah penyebabnya adalah agama
Kejadian ini tiba-tiba berubah menjadi untuk memukul ajaran Islam, bukan terorismenya.
Menggiring opini negatif terhadap Islam dan bukan lagi perbuatan biadabnya
Tak lama lagi, malah sudah, orangtua akan berpesan pada anaknya, "Nak, jangan ngaji, nanti kamu jadi teroris", "Nak, kamu mendingan dugem dibanding di Masjid", duh
Mendadak orang lupa, bahwa kebiadaban itu justru karena orang salah memahami agama Islam yang lurus.
Tindakan ekstrim itu justru karena kurang kajian
Mendadak pula orang menjadi lebih takut pada Islam, agamanya sendiri, dibanding kemusyrikan yang akan merajalela bila anak-anak tidak lagi belajar dan mengkaji Islam
Disitulah ayat Allah, "Dan fitnah kemusyrikan itu lebih berat (parah) daripada pembunuhan" - QS 2: 191
Padahal Islam itu justru solusinya, yang memahami Islam akan memahami pesan cinta yang lebih dari apapun.
Bencana paling besar, bila Muslim sendiri takut mengenal agamanya," tulisnya.
Jika direnungkan maka akan didapatkan sebuah pesan besar dari tulisan ustad Felix Siauw.
Bagaimana sebuah kejadian mampu mengubah mindset jutaan manusia mengenai sebah keyakinan.
Unggahan tersebutpun banyak membuat para netter bersedih dan menuliskan komentarnya seperti ini:
akmaliaazahra Ngalamin banget ustadz @felixsiauw waktu belajar pake hijab yg seharusnya (nutupin dada dan gamis) lalu di bilang apa apaan kamu nanti di bilang teroris.
kennyudis @felixsiauw Subhanallah.. menyejukkan sekali Ustadz
yenioktapiani ada ustad disekitar saya jauh sebelum ada kejadian bom kemarin, ada yg bilang anak jangan dibawa ke majelis ataupun ngaji nanti gedenya jadi teroris, mending dibawa ke tempat dugem deh palingan nakal doang, Astaghfirullah sedih saya ustad, lantas bagaimana mereka bisa menerima ilmu agama islam, kalau agamanya saja dia tidak percaya, padahal belajar agama islam menanamkan sifat kebaikan dan buat kita menjadi terarah,
kennyudis @luthfiafs_ Ya Allah.. semangat terus Kak
ajjjjjjjaaaaa Saya juga cape hati pak ustadz agama islam kenapa mereka harus bawa2 nama islam. Saya tidak ikhlas pak ustadz kalo samapai ada yg merendahkan islam dan para ulama terkadang yg lebih parah nya mereka juga yg beragama islam
gitakhairunisa20 @risky_fernandes ya elahh,, itu kan perumpamaan.. Tp memang benar dg yg dikatakan ustad. Kebanyakan orang islam sendiri takut kalo anaknya pergi ke kajian. Pake pakaian dan jilbab panjang aja mikirnya udah aneh²...