Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria
Miris, Ini Cerita Lengkap 1 Keluarga yang Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di 3 Gereja di Surabaya
Pelaku ternyata merupakan satu keluarga dan tinggal di Rungkut Asri, Surabaya, dan terdiri dari 6 orang.
Dia datang ke gereja dengan berjalan kaki bersama dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9).
Puji bersama dua anak perempuannyha masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri yang diikatkan di pinggang.
"Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," terang Tito.
Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki-laki Dita.
Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).
Keduanya membawa bom dengan cara dipangku.
Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk, kemudian bom meledak dan keduanya tewas.
"Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar," terang Tito.
Di tempat terpisah, Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan mengatakan polisi sudah mendatangi rumah pelaku.
===
Rumah Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri 3 Gereja di Surabaya Berantakan Saat Polisi Datang

Masih dilansir dari Surya, Polisi terus melakukan olah TKP di rumah sekeluarga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Kombes Pol Rudi Setiawan selaku Kapolrestabes Surabaya menjelaskan, saat masuk ke rumah tersangka, rumah dalam kondisi berantakan.
Pihaknya juga menemukan styrofoam yang sama yang digunakan pelaku untuk bom peledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Surabaya.
"Styrofoam ini digunakan untuk memperbesar pembakaran," kata Kombes Pol Rudi Setiawan.