Ketahuan! Ini Jaringan Teroris Dalang Rusuh Mako Brimob & Bom Surabaya, Awas Tempat Ini Selanjutnya
gereja di Surabaya menjadi sasaran teroris sampai saat ini menyebabkan 10 orang tewas 41 orang terluka menjadi korban bom bunuh diri.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
"Mereka jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bandung. Patut diduga akan ikut melakukan aksi di Mako Brimob," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto
Komentar Kadiv Humas Polri ini tenyata dikuatkan dengan berbagai komentar dari banyak pengamat terorisme jika JAD adalah dalang semua aksi teror pekan ini.
Aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur ditengarai dilakukan oleh kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).
Dilansir Sripoku.com dari CNN Indonesia pengamat terorisme Al Chaidar menyebut bukan tak mungkin aksi teror juga akan terjadi di beberapa tempat.
Al Chaidar juga mengatakan, teror ini merupakan bentuk eskalasi dari insiden di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat awal pekan ini.
"Mereka akan melakukan serangan di beberapa tempat," kata Al Chaidar saat diwawancarai CNN Indonesi TV, Minggu (13/5).
Ia menyebut, beberapa wilayah yang berpotensi jadi target serangan adalah wilayah Jawa Barat seperti Bandung, Sukabumi, Ciamis; Semarang di Jawa Tengah; Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
"Persebaran mereka paling banyak di 16 provinsi di indonesia bagian tengah dan barat," ujar Al Chaidar.
Al Chaidar mengatakan, kelompok JAD melakukan apa yang diserukan oleh para narapidana terorisme di Mako Brimob agar aksi teror dilakukan di berbagai tempat, bukan hanya di markas kepolsian.
Gereja sendiri menurut Al Chaidar adalah terget tradisional kelompok teror.
"Masyarakat harus berhati-hati melihat gerak-gerik mencurigakan dan ingin melakukan serangan. Tempat yang perlu diwaspadai adalah kantor polisi dan tempat ibadah yang mereka anggap sesat," katanya.
Aroma Darah di Bulan Ramadhan
Chaidar menjelaskan, para teroris anggota JAD meyakini Ramadhan sebagai bulan pembakaran diri. "Ini artinya akan banyak bom bunuh diri, atau akan banyak serangan menggunakan sangkur," ujar Chaidar kepada JPNN, Sabtu (12/5).
Menurut Chaidar, para teroris tersebut meyakini aksi saat Ramadan akan memperoleh pahala yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya. Bahkan, ada orang-orang kaya yang akan membiayai aksi teror itu.