Gedung Eks-Lapas tak Terurus, BNNK Muaraenim Usulkan Jadi Fasilitas Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Muaraenim, mengusulkan kepada Kabupaten Muaraenim, untuk memiliki panti rehabilitasi rawat inap

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Kepala BNNK Muaraenim, Ika Wahyu Hindaryati 

Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri

SRIPOKU.COM, MUARAENIM-- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Muaraenim, mengusulkan kepada Kabupaten Muaraenim, untuk memiliki panti rehabilitasi rawat inap terhadap para pecandu narkoba dengan memanfaatkan gedung eks Lapas Klas II B Muaraenim, Minggu (29/4/2018).

“Kita sudah sampaikan ke Pemkab Muaraenim, kita usulkan bekas Lapas dijadikan fasilitas rawat inap bagi pencandu narkoba. Fasilitas ini nantinya adalah milik Pemkab,” ujar Kepala BNNK Muaraenim Ika Wahyu Hindaryati.

Menurut Ika, mengatakan, pihaknya telah menyampaikannya ke Pemkab Muaraenim beberapa waktu yang lalu. Dan Pemkab Muaraenim, sangat respon dan mendukung wacana tersebut.

Namun, lahan dan bangunan bekas lapas tersebut, masih terkendala masalah kepemilikan. Karena hingga saat ini, Pemkab Muaraenim belum menerima surat hibah dari Kemenkumham RI.

Baca:

Jangan Salah! Gejala Serangan Jantung Dan Stroke Itu Tidak Sama, Ini Perbedaannya dan Penanganannya

Innalillahi! Motor Terbentur Truk Batubara, PNS Muaraenim Ini Tewas Mengenaskan

Sementara itu, Sekda Muaraenim H Hasanuddin mengatakan, terkait masalah bangunan bekas Lapas yang akan dijadikan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu narkoba tersebut, masih terkendala masalah kepemilikan, sebab sampai saat ini proses hibahnya masih diurus.

Dan jika izin hibahnya sudah ada, Pemkab Muaraenim sangat mendukung rencana penyediaan fasilitas rawat inap dan rehabilitasi bagi pecandu narkoba itu, sehingga jika ada pasiennya tidak perlu jauh-jauh lagi harus ke Palembang dan Bogor.

“Proses hibah gedung itu masih diurus. InsyaAllah dalam waktu dekat, Bupati dan Kakanwil Kemenkum HAM akan mengadakan pertemuan untuk penyelesaiannya,” ujar Hasanuddin.

Masih dikatakan Hasanudin, sebelum dibangun tentu SDM dan pendukungnya harus disiapkan terlebih dahulu, karena membangun sebuah fasilitas (fisik) relatif mudah tetapi untuk menjalankannya tentu harus melalui perhitungan yang matang.(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved