Ditinggal Orangtua ke Pasar Saat Dini Hari, 2 Bocah Dibacok dan Dipukul Perampok, Ini 5 Faktanya
Ditinggal Orangtua ke Pasar Saat Dini Hari, 2 Bocah Dibacok dan Dipukul Perampok, Ini 5 Faktanya
Dalam perampokan tersebut para pelaku mengambil sejumlah barang yakni LED TV beserta speaker active dan tabung gas.
Bahkan para pelaku perampokan sadis ini juga hendak membawa sepeda motor milik korban.
"Kayaknya motor saya juga mau dibawa tapi gagal karena kuncinya patah di dalam," kata Muntamanah (33), istri dari pemilik rumah.
3. Sang Ayah Temukan Firasat Tak Enak
Wewen Hermawan (34) ayah dari dua bocah korban pembacokan perampok di rumahnya mengaku kaget saat mendapati kedua anaknya pingsan di dalam kamar dengan kepala penuh darah akibat luka bacokan di kepala, Rabu (25/4/2018).
"Pas saya pulang dari pasar tahu-tahu gerbang sudah kebuka pintu juga sudah kebuka. Saya dan istri kaget langsung keluar dari mobil. Pas masuk ke kamar anak saya sudah pingsan dua-duanya penuh dengan darah akibat luka di bagian kepalanya," tuturnya di TKP tadi pagi.
Saat itu sang istri, Muntamah (35) langsung histeris melihat kondisi kedua anaknya. Sementara Wewen langsung lari keluar rumah untuk meminta pertolongan tetangga dan membawa kedua anaknya tersebut ke rumah sakit.
"Saya tiap hari ke pasar belanja tabuh tilu (pukul tiga, red) dan pulang setengah lima. Sudah biasa hampir beberapa tahun jualan belanja seperti itu," katanya.
Dirinya mengaku tidak ada prasangka atau perasaan sedang diawasi oleh perampok. Karena sudah menjadi rutinitas setiap hari.
4. Diberi 32 Jahitan di Kepala
"Adinda mengalami 32 jahitan, Zaki delapan jahitan di bagian kepala," kata Ibu korban yang bernama Muntaman di ruang perawatan RS Santosa Kopo, Kota Bandung , Rabu (25/4/2018).
Saat ditemui TribunJabar di ruang perawatan yang ada di lantai 5 RS Santosa, Adinda terlihat tertidur dan terbangun sejenak saat Ibunya bertanya kondisinya.
"Masih pusing," kata Adinda merespon pertanyaan ibunya dan kembali melanjutkan tidurnya.
Adinda yang seharusnya masih mengikuti Ujian Sekolah di SDN Rancapanjang, terpaksa dirawat di Rs Santosa Kopo akibat kondisi yang dideritanya.
Berbeda dengan Zaki, bocah berusia 3,5 tahun ini terlihat aktif berlarian hingga keluar dari ruangan perawatan tanpa menghiraukan selang infus dan perban putih yang menutupi bagian belakang kepalanya.