Komisi V DPR RI Masih Temukan Kendala Pembangunan LRT Palembang, Ini Diantaranya!

Komisi V DPR RI bersama Kementerian Perhubungan RI melakukan peninjauan LRT zona 5 di Jakabaring, Kamis (19/4/2018).

Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Reigan Riangga
Sripoku.com/Rahmad Zilhakim
Komisi V DPR RI bersama Kementerian Perhubungan RI melakukan peninjauan LRT zona 5 di Jakabaring, Kamis (19/4/2018). 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmad Zilhakim

SRIPOKU. COM, PALEMBANG - Komisi V DPR RI bersama Kementerian Perhubungan RI melakukan peninjauan LRT zona 5 di Jakabaring, Kamis (19/4/2018).

Kunjungan spesifik ini bertujuan untuk melihat sejauh mana persiapan dalam pembangunan LRT palembang ini.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Drs. H. Ibnu Munzir mengatakan bahwa progres pembangunan LRT sejauh ini sudah mencapai 98 persen.

"Kita minta kepada pelaksana agar bisa menyelesaikan pembangunan LRT ini tepat waktu dan diuji cobakan, meskipun masih banyak kendala yang dihadapi," ujarnya, Kamis (19/4/2018).

Baca: Manajemen Sriwijaya FC Datangi Polda Sumsel, Laporkan Dua Akun Medsos

IIbnu mengatakan, kendala tersebut berupa tambahan biaya yang masih didiskusikan dengan menteri keuangan, perbaikan Girder LRT di dua titik, serta kekhawatiran akan kurangnya pasokan tenaga listrik untuk menjalankan proyek yang sudah menghabiskan dana kurang lebih 10 triliun ini.

Baca: Tawarkan 34 Program Unggulan, Ratusan Kaum Hawa di Muaraenim Elukan Paslon Shinta 

"LRT ini termasuk bangunan yang mahal. Untuk itu perlu perhatian, perawatan serta dimanfaatkan secara benar sesuai fungsinya agar nantinya bisa memberikan keuntungan kepada daerah serta mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Ibnu.

Baca: KPU OKU Timur Tetapkan 455,402 DPT Pada Pilgub Sumsel, Berikut Rinciannya!

Anggota Komisi V DPR RI Ir. H. Bambang Haryo Soekartono juga menanggapi persoalan pembangunan sejumlah stasiun LRT yang belum selesai.

"Seharusnya proyek ini sudah melakukan simulasi minimal 3 bulan. Tapi kami berharap stasiun tersebut bisa cepat selesai paling lambat bulan April sehingga simulasi menjadi lebih panjang," harapnya. (*) 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved