Akhir Pekan Hujan Meteor Lyrid Akan Hiasi Langit Malam

Hujan meteor terbaik, Lyrid akan menghiasi langit pada akhir pekan tepatnya Sabtu-Minggu (21 dan 22 April mendatang.

Penulis: Budi Darmawan | Editor: Budi Darmawan
Stellarium/InfoAstronomy.org
Titik radian hujan meteor Lyrid. 

SRIPOKU.COM - Setelah dua bulan lebih tanpa peristiwa hujan meteor, pada April ini akan ada Lyrid yang siap untuk diamati. Tapi, tahukah Anda apa itu hujan meteor? Apakah berbahaya dan akan menimbulkan bencana? Mari simak sebelum mengamati.

Hujan meteor terbaik, Lyrid akan menghiasi langit pada akhir pekan tepatnya Sabtu-Minggu (21 dan 22 April mendatang.

Sekitar 20 meteor yang sangat terang bisa diamati oleh warga Bumi setiap jamnya. Saat langit sedang cerah, fenomena ini bisa diamati mulai Sabtu (21/4) malam hingga Minggu (22/4) dini hari.

Dilansir dari infoastronomy.org , hujan meteor merupakan peristiwa di mana banyak meteor yang akan kita lihat dalam suatu waktu, biasanya dihitung per jam. Meteor-meteor ini berasal dari puing-puing yang ditinggalkan oleh sebuah komet.

Hujan Meteor Lyrid merupakan salah satu hujan meteor tertua yang terjadi setiap tahunnya. Hujan meteor terjadi berkat gesekan antara Bumi dengan komet Thatcer ketika Bumi melewati orbitnya. Gesekan itu kemudian memicu serpihan yang menyala.

Meteor Lyrid akan terbang ke arah yang berbeda-beda untuk menggambar konstelasi Lyra. Pengamat langit bisa menemukan meteor yang muncul di saat-saat yang tidak tentu.

Dalam pandangan mata, kita akan melihat meteor-meteor yang melesat cepat di langit, yang biasanya memiliki satu titik kemunculan yang disebut sebagai titik radian. Nah, titik radian hujan meteor Lyrid yang akan kita amati pada bulan ini adalah di rasi bintang Lyra.

Cara pengamatan

Untuk mengamati fenomena ini, stargazer tidak memerlukan teropong atau teleskop khusus. Hujan meteor Lyrid bisa diamati dengan mata telanjang yang memancar dari arah timur laut dekat konstelasi Lyra.

Dihimpun dari Time, meteor akan tampak melesat melintasi area langit bukan hanya ke arah timur laut. Cukup menengadahkan pandangan ke arah langit untuk melihat pemandangan terbaik hujan meteor.

Jika beruntung, pengamat langit nantinya juga akan menemukan bola api selama beberapa detik. Untuk memaksimalkan pandangan, pastikan pengamatan dilakukan di titik yang sangat gelap dan jauh dari polusi cahaya.

Menjauh dari lampu perkotaan dapat mengurangi gangguan saat melakukan pengamatan. Tunggu sinar bulan sedikit berkurang di tengah malam agar terlihat lebih jelas.

Di saat yang bersamaan, stargazer juga bisa menemukan Mars dan Saturnus pada seperdua malam terakhir di bagian langit sebelah tenggara. Sementara Merkurius akan tampak di sebelah timur sesaat sebelum fajar. 

,
, ()
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved