Wahai Hamba Allah, Matilah Engkau Sebelum Mati, Begini Penjelasan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Hendaklah engkau menjadikan seluruh amalmu hanya karena Allah Azza wa Jalla dan tidak mengharap nikmat-Nya.

Editor: ewis herwis

Kemanapun dia menghadapkan wajahnya, dia memandang dengan cahaya Alloh.

Setiap isyaratnya adalah kepada-Nya. Setiap kebergantungan adalah kepada-Nya.

Setiap tawakalnya adalah hanya kepada-Nya.

Berhati-hatilah, jika ada seorang di antara engkau merasa bergembira berlebihan karena telah melakukan ketaatan, karena boleh jadi ada rasa takjub ketika dilihat orang lain atau berharap pujiannya.

Barangsiapa di antaramu ingin menyembah Allah, hendaklah memisahkan diri dari makhluk. Sebab, perhatian makhluk pada amal-amal mereka dapat merusaknya.

Nabi SAW bersabda, “Engkau mesti ber-uzlah, sebab uzlah adalah ibadah dan bentuk kesungguhan orang-orang sholeh sebelum kalian.”

Engkau mesti beriman, lalu yaqin dan fana dalam wujud Allah, bukan dalam dirimu atau orang lain. Dan, tetaplah menjaga batas-batas syariat dan meridhai Rasulullah SAW.

Tidak ada karomah bagi orang yang mengatakan sesuatu selain hal ini.

Karena, inilah yang terjadi dalam berbagai shuhuf dan lawh kalam Allah Azza wa Jalla.

Engkau harus selalu bersama Alloh; memutuskan diri untuk selalu dengan-Nya; dan bergantung kepada-Nya.

Hal demikian akan mencukupkan dirimu dengan pertolongan (ma’unah) di dunia dan akhirat.

Dia akan menjagamu dalam kematian dan kehidupan, menjagamu dalam setiap keadaan.

Engkau harus memisahkan yang hitam dari yang putih!”

–Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Robbani wal-Faidh Ar-Rohmani. (SUMBER)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved