Puas Pelaku Ditembak Mati, Istri Driver Gocar Tri Widyantoro Masih Menunggu Hasil Tes DNA
"Saya sudah ikhlas dengan kepergian suami saya, tapi saya minta dua pelaku itu dihukum mati."
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Empat tersangka kasus pembunuhan terhadap sopir taksi online, Tri Wiyantoro, sudah ditangkap.
Dua tersangka ditangkap dalam kondisi hidup-hidup dan dua tersangka lainnya terpaksa ditembak mati.
Tyas Dryantama (19), salah satu pelaku menyerahkan diri Polda Sumsel didampingi kedua orangtuanya.
Tyas Dryantama adalah seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri).
Tersangka lain yang masih hidup adalah Bayu (20).
Kini mereka diamankan di Mapolda Sumsel untuk menjalani penyidikan lebih lanjut.
Sementara dua tersangka yang terpaksa ditembak mati adalah Poniman dan terakhir Hengki Sulaiman.
Kabar tewaskan Hengki yang diduga sebagai otak pembunuhan terhadap drive taksi online, Tri Widyantoro, sudah diterima oleh keluarga korban.
Istri korban, Rohana (42) mengaku sangat puas dan bersyukur dengan tindakan tegas dari anggota kepolisian terhadap pelaku.
Rohana juga mengapresiasi komitmen Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara untuk menuntaskan kasus ini.
"Saya dapat kabar dari media hari ini kalau si Hengki sudah mati."
"Tidak ada kata selain saya ucapkan alhamdulillah, saya bersyukur. Terima kasih pak polisi," ungkap Rohana saat dihubungi Sripoku.com, Kamis (12/4/2018).
Terhadap dua pelaku yang ditangkap dalam keadaan hidup, Rohana meminta penegak hukum memberlakukan hukuman mati.
Bagi Rohana, hukuman itu setimpal dengan apa yang mereka lakukan terhadap suaminya.
"Saya sudah ikhlas dengan kepergian suami saya, tapi saya minta dua pelaku itu dihukum mati."
"Mereka kejam, suami saya sudah bilang jangan dibunuh, ambil saja barangnya, tapi tetap mereka bunuh," ujarnya.
Tes DNA
Terkait tes DNA, Rohana mengaku masih menunggu hasilnya.
Meski demikian, dia yakin tulang yang ditemukan tersebut adalah suaminya.
"Ya memang sulit menerimanya tapi saya yakin itu suami saya, saya ikhlas," ujar Rohana.
Tri Widyantoro yang hilang sebulan lebih, akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia di semak-semak rawa Parit 6 Sungai Dungun Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin, Jumat (30/3).
Dari informasi dihimpun, jasad korban Tri ditemukan sudah menjadi tulang belulang.
Bahkan tubuh korban ditemukan tidak utuh yang diketahui terpisah menjadi 16 bagian.

Selain itu juga ditemukan pakaian dan celana korban, serta seutas tali warna biru yang diduga digunakan pelaku menjerat leher korban.
Diketahui jasad korban tak utuh, lantaran diduga dimakan hewan liar. Dikarenakan lokasi semak rawa merupakan habitat hewan biawak yang berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya.
Warga sekitar pernah mencium adanya bau bangkai, namun warga tak menghiraukan lantaran dikira bangkai hewan.