Soundtrack Film Assalamualaikum Calon Imam Bikin Baper, Berikut Lirik Lengkapnya
Serba kebetulan pun banyak terjadi sepanjang cerita novel ini meski bukan semata kebetulan ketika Dokter Alif menyampaikan
Mahasiswa Fakultas Farmasi itu pun mulai dapat menerima kehadiran kembali Abi dalam hidupnya seiring semakin intensnya pertemuan dengan Dokter Alif yang kerap kali memberikan detensi (hukuman) kepadanya karena beberapa kali tak mengerjakan tugas.
Sejatinya, siapa tak tertarik pada sosok Dokter Alif yang ganteng, cerdas, mapan, dan masih single itu. Di usia yang 29 tahun, ia menjadi idola mahasiswa di dua fakultas sekaligus; kedokteran dan farmasi.
Sayangnya, Fisya tak yakin perasaannya kepada Dokter Alif adalah peracaan cinta sejati atau sekadar kekaguman seorang mahasiswa kepada dosennya.
Serba kebetulan pun banyak terjadi sepanjang cerita novel ini meski bukan semata kebetulan ketika Dokter Alif menyampaikan keinginan untuk melamar Nafisya.
Fisya memang tidak serta merta mengiyakan karena masih terjebak dalam kegalauan panjang dan patah hati mendalam lantaran Jidan dan Salsya akan menikah dalam waktu dekat.
Cinta dan sayangnya kepada Abi yang ternyata menderita sakit gagal ginjal (yang dirahasiakan darinya) membuat Nafisya justru meminta Dokter Alif menikahinya di hadapan sang ayah.
Nafisya pun pada akhirnya mampu memenuhi harapan tertinggi sang ayah untuk bisa menikahkan putri-putrinya termasuk dirinya sebelum menghembuskan napas terakhir.
Maka sebelum, perjalanan kisahnya usai di bangku kuliah ia menjalankan peran sebagai istri seorang Dokter Alif.
Dalam perjalanannya, Nafisya nyatanya menderita multiple sclerosis yang makin parah dari waktu ke waktu hingga ancaman kebutaan permanen.
Derita itu ia simpan rapat-rapat dari sang suami bahkan ia diam-diam mempersiapkan perceraian agar suaminya bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dan bahagia bersama perempuan lain. Tentu saja sang dokter menolak.
Nafisya tidak menyerah, ia terus meminta berpisah dengan alasan tak bahagia sampai kemudian Dokter Alif menjatuhkan talak padanya.
Kejutan lain terjadi ketika Nafisya mengalami koma akibat sakitnya yang kian parah. Bumbu-bumbu kata mutiara dan ayat-ayat Islami baik dari hadist Nabi maupun Al-Quran mengalir deras tanpa ada kesan menggurui dalam novel ini.
Sebuah akhir yang bahagia didapatkan setelah pembaca dibuat terengah-engah dengan perjalanan penuh haru seorang muslimah bernama Nafisya.
Surat-surat cinta Nafisya untuk calon imamnya tak dipungkiri layaknya pedang yang menghujam langsung ke ulu hati. Manis, romantis, bahkan kadang menyayat hati.
Sampai kemudian ia menemukan salam bukan lagi untuk calon imamnya namun untuk imamnya yang sebenarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/assalamualaikum-calon-imam_20180406_145513.jpg)