Keluarga Driver Online Tri Widyantoro Masih Belum Yakin dan Akan Tunggu Hasil Tes DNA, Ini Alasannya
Keluarga Driver Online Tri Widyantoro Masih Belum Yakin dan Akan Tunggu Hasil Tes DNA, Ini Alasannya
Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Tri Widyantoro, driver online yang hilang sebulan lebih, akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia di semak-semak rawa Parit 6 Sungai Dungun Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin, Jumat (30/3).
Dari informasi dihimpun, jasad korban Tri ditemukan sudah menjadi tulang belulang.
Bahkan tubuh korban ditemukan tidak utuh yang diketahui terpisah menjadi 16 bagian.
Selain itu juga ditemukan pakaian dan celana korban, serta seutas tali warna biru yang diduga digunakan pelaku menjerat leher korban.
Diketahui jasad korban tak utuh, lantaran diduga dimakan hewan liar. Dikarenakan lokasi semak rawa merupakan habitat hewan biawak yang berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya.
Warga sekitar pernah mencium adanya bau bangkai, namun warga tak menghiraukan lantaran dikira bangkai hewan.
Baca:
Cerita Ego Krisna Yulianto, Siswa SMP Penganyam yang Tasnya Dibeli David Beckham
Menyedihkan! 2 Momen Terakhir Tri Widyantoro Ajak Istri & 3 Anaknya Sebelum Hilang & Meninggal

Tiba di RS Bhayangkara, jasad Tri disambut haru pihak keluarga. Terutama Rohana istri korban yang mengendong anak bungsunya bernama Tsabit berusia dua tahun.
Bahkan anak bungsu korban tak henti-hentinya menangis dalam gendongan Rohana.
Begitu juga dengan rekan-rekan korban sesama driver online yang juga ikut menyambut kedatangan jasad Tri.
Bahkan ratusan driver online sempat berdoa untuk jasad Tri yang selama ini hilang.
Ditemukannya jasad korban Tri, sebelumnya tim Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kanit I Kompol Antoni Adhi membekuk dua pelaku yakni berinisial PM dan BY.
Baca: Innalillahi! 7 Fakta Kronologi Tewasnya Tri Widyantoro, Usaha Pencarian hingga Detik-detik Ditemukan
Bahkan pelaku inisial PM terpaksa ditembak mati petugas, lantaran berusaha melawan dan melarikan diri. Sedangkan pelaku BY, ditembak petugas pada kakinya.

Informasi dihimpun, dua pelaku lainnya masih buron. Diketahui korban Tri dieksekusi oleh empat pelaku dalam perjalanan dengan cara leher korban dijerat pakai seutas tali yang ditemukan di dekat jasad korban.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo yang berada di RS Bhayangkara mengatakan, ada empat tersangka yang melakukan tindakan kejahatan terhadap korban Tri.
Dua pelaku ditangkap dan dua pelaku lainnya masih buron.
"Jasad korban sudah ditemukan dengan kondisi tinggal tulang belulang. Belum bisa dipastikan betul apakah benar itu merupakan jasad korban Tri karena harus melalui serangkaian tes Ante Mortem dan Post Mortem yang dilakukan oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Palembang," ujarnya.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah motif yang melatarbekakangi tewasnya korban karena murni perampokan atau ada motif lain.
"Untuk lebih jelasnya mengenai pelaku dan motifnya, nanti akan dirilis di Polda Sumsel. Sementara ini kita beritahukan bahwa dua pelaku sudah ditangkap yang salah satu pelaku tewas ditembak," ujarnya.
Diketahui korban Tri menjadi korban perampokan pada 14 Februari silam saat mendapatkan order di kawasan Pakjo Kecamatan IB I Palembang malam hari.
Para pelaku mengorder ke Kenten Laut, dan diantar lewat Jalan HM Noerdin Pandji. Diduga salah seorang pelaku mengeksekusi korban dengan cara menjerat leher dari belakang kursi pengemudi hingga tewas.
Para pelaku pun kemudian membawa jasad korban sekitar 20 kilometer dari lokasi eksekusi untuk membuang mayat korban. Para tersangka pun kemudian melarikan diri.
Sehari setelah kejadian, keluarga korban baru melaporkan hilangnya korban. Selama lebih dari dua pekan, tidak ada satu petunjuk pun yang mengarahkan untuk mengungkap hilangnya alumni Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Unsri angkatan 1993 ini.
Hingga akhirnya ponsel milik korban diketahui dijual di salah satu konter ponsel di mall Internasional Plaza (IP) Palembang.
Dari situlah anggota pimpinan Kanit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan Kompol Anthoni Adhi mulai menelusuri kasus ini. Hingga akhirnya tertangkap dua pelaku, berinisial BY dan PM.
Keluarga Belum yakin
Dari info terbaru yang tim Sripoku.com ambil di instagram @ojekonlineplg, sebuah video yang diakui dari pihak keluarga mengklarifikasi soal jasad yang ditemukan.
Salah seorang keluarga yang mewakili mengatakan jika cirri-ciri dari almarhum Tri Widyantoro tidak sama dengan jasad yang ditemukan bahkan tulang yang berbeda.
“Kepala tengkorak itu terlalu kecil, sedangkan mas Tri widyantoro ini kepalanya besar terus badannya besar tinggi, tapi dari hasil penemuan bahwa tengkoraknya kecil, terus apa namanya tidak mungkin dalam kurun waktu empat puluh hari itu sudah menjadi tulang-belulang,” jelansya.
Kemudian menurut pihak keluarga, Tri Widyantoro tidak memliki riwayat gigi palsu, dan hingga kini keluarganya mengaku masih menunggu hasil tes DNA dari kepolisian.
“Jadi dalam arti kata sekali lagi itu bukan, belum yakin bahwa itu adalah Tri Widyantoro, karena sampai sekarang ini kami masih menunggu hasil tes DNA dari kepolisian,” katanya.
“Terus ada satu lagi tadi bahwa terlihat ada dua gigi palsu, padahal riwayat mas Tri Widyantoro itu tidak ada gigi palsu, semua giginya rata bagus dan tidak ada gigi palsu. Sementara tadi teman bilang ada gigi palsu,” terangnya.
Berikut Videonya.
Baca: Driver Gocar, Tri Widiyantoro, Ditemukan Tinggal Tulang Belulang. Anaknya yang Kecil Selalu Rewel